Video yang menunjukkan seorang pria memukul wanita di salah satu SPBU di Kota Palembang, Sumatera Selatan, membuat heboh. Setelah ditelusuri, pria itu ternyata seorang anggota DPRD Palembang dari Gerindra.
Wanita yang dipukul, Tata, mengatakan peristiwa itu terjadi pada 5 Agustus 2022 yang lalu di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang. Saat itu Tata mengatakan dirinya bersama ibunya sedang mengantre membeli BBM.
Saat sedang antre, tiba-tiba datang mobil berpelat bintang tiga BG 7 UB. Mobil yang ternyata dikendarai anggota DPRD itu kemudian melintang di depan mobil mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kan ngantre tuh, mobil kami di posisi barisan ketiga dan yang paling depan sudah mau selesai jadi masuknya ke antrean nomor dua ya. Nah tiba-tiba mobil itu melintang di depan mobil kami," kata Tata saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (24/8/2022).
Tata menduga pria itu ingin memotong antrean. Karena tidak diberi untuk memotong, pria itu kemudian menjadi marah dengan memaki bahkan memukul Tata.
"Terus saya turun saya tanya gimana Pak maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak nggak mikir lagi. Saya di pukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir. Setelah dia mukul itu karena di lokasi itu ramai jadi dipisahinlah sama orang," ucapnya.
Akibat peristiwa itu, Tata mengalami sejumlah luka. Tata yang tidak terima pun membuat laporan ke polisi.
Gerindra Ancam Pecat Kadernya yang Pukul Wanita
Partai Gerindra memberikan pernyataan usai kadernya memukuli Tata di SPBU. Gerindra mengatakan akan memecat kadernya bernama M Sukri Zen jika terbukti bersalah.
"Kami Partai Gerindra Kota Palembang tidak mentolerir apa yang sudah dilakukan bapak Sukri Zen," kata Ketua DPC Gerindra Kota Palembang, Akbar Alfaro, Rabu (24/8/2022).
Akbar memastikan, pria berinisial MS yang diduga menganiaya korban adalah anggota DPRD Palembang dari Gerindra, M Sukri Zen. Dia menegaskan, apa yang dilakukan Sukri telah mencoreng nama baik partai.
"Bapak Sukri Zen sebagai public figure, sebagai anggota DPRD Kota Palembang, sebagai representasi Partai Gerindra Palembang yang ada di tengah-tengah masyarakat dan sikap Gerindra Palembang akan memberikan sanksi tegas kepada Bapak Sukri Zen, bahkan sampai sanksi pemecatan," katanya.
Terkait pemecatan terhadap MS sebagai kader Gerindra, Akbar mengaku akan menunggu keputusan resmi dari DPP Gerindra.
"Dan proses pemecatan pun nanti kita akan tunggu dari sikap dari DPP," jelasnya.
Sukri Zen menyampaikan permintaan maaf. Selengkapnya baca di halaman berikut....
M Sukri Zen sendiri telah mengakui perbuatannya. Dia pun memina maaf karena telah memukul tata di SPBU.
"Aku pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat ramai. Dan kepada yang bersangkutan (Tata) aku juga mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Sukri.
Sukri mengatakan peristiwa itu terjadi saat dia yang ingin membeli BBM jenis Pertamax dan Tata mengantri hendak membeli Pertalite.
"Jadi kejadiannya itu aku mau antre beli Pertamax dan dia mau beli Pertalite," katanya.
Saat itu, kata Sukri, dia meminta jalan kepada Tata. Akan tetapi, Tata yang berpikir dia hendak menerobos antrean Pertalite sehingga tidak memberikannya jalan.
"Aku mau beli Pertamax, dia mau beli Pertalite dan aku minta (dikasih) jalan, sudah itu saja," katanya.
Sehingga akhirnya Sukri berteriak dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata yang tidak pantas berulang kali. Dan berakhir dengan kejadian penganiayaan yang dialami Tata.
Simak Video "Video: Detik-detik Pria di Palembang Jadi Korban Penyiraman Air Keras"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)