Polsek Sunggal berikan edukasi kepada para orangtua dan beberapa tenaga pengajar serta pihak lainnya usai mengamankan delapan pemuda yang terlibat tawuran di momen HUT RI ke 77.
Diketahui, tawuran pelajar di Kota Medan sempat terjadi di beberapa kawasan. Termasuk di wilayah hukum Polsek Sunggal. Semisal ada di Jalan Setia Budi dan viral di media sosial.
Hal paling meresahkan, para pelajar dan anak muda ini membawa senjata tajam dan saling lempar batu saat tawuran. Bahkan ada yang membawa bahan peledak rakitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari peristiwa itu, Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha mengingatkan kepada para orangtua bahwa tingkah laku para pelajar dan anak muda itu sangat meresahkan warga.
"Kita sangat menyesalkan karena 17 Agustus seharusnya diisi dengan kegiatan positif malah melakukan tawuran. Saling serang dari satu sekolah dengan sekolah lainnya," ujarnya saat diwawancarai.
Dia mengatakan lokasi kejadian ada di Jalan Setia Budi, Ringroad, Ngumban Surbakti, Sumarsono, dan lainnya. Chandra juga mengungkapkan di wilayah hukum lain ada juga. Sehingga ia mengatakan aksi tawuran ini dilakukan serentak.
Akibat peristiwa itu ada beberapa warga yang menjadi korban, dan terjadi pengerusakan fasilitas umum dengan menggunakan senjata tajam. Misalnya, ban mobil warga dikoyak.
"Ada delapan orang diamankan. Tiga orang diantaranya sudah tamat sekolah. Ini dari berbagai sekolah. Mereka ini sepertinya dari geng motor tertentu," sebutnya.
Ada pun dari delapan yang diamankan, ada satu pelajar yang akan diproses lebih lanjut. Sebab, kedapatan langsung membawa senjata tajam dan merusak fasilitas. Sementara lainnya akan dikembalikan kepada orangtua.
Chandra mengatakan saat melancarkan aksi, para pelajar ini saling memanggil satu sama lain untuk tawuran. Demikian, butuh upaya pencegahan dilakukan dari berbagai pihak ke depan.
Pihaknya mengatakan Rabu depan akan duduk bersama pihak kecamatan, sekolah, serta dinas pendidikan untuk mengatasi tawuran yang massif terjadi.
(bpa/bpa)