Brigjen Hendra Kurniawan terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Bahkan Brigjen Hendra dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Karo Paminan Divisi Propam Polri.
Seali Syah, istri Brigjen Hendra mengungkapkan bagaimana suaminya ikut terseret dalam kasus kematian Brigadir J. Bukan hanya itu setelah dinonaktifkan dari jabatan Karo Paminan Divisi Propam Polri, Seali mengatakan suaminya masih berkomunikasi dengan Irjen Ferdy Sambo.
"Kayak 'Ndra cuma elo orang yang gue percaya, demi Tuhan' gitu kan," ujar Seali dalam wawancara eksklusif dikutip dari detikNews, Jumat (12/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seali bilang suaminya saat itu belum mengetahui peristiwa yang sebenarnya, khususnya tentang sandiwara yang dibuat Irjen Ferdy Sambo tentang kematian Brigadir J.
Sebagai bawahan dan rekan, menurut Seali suaminya memberikan semangat kepada Irjen Ferdy Sambo.
"Habis itu suami bilang 'Ya udah lah Bang, ya kita kuat-kuat diri aja' dia bilang gitu," katanya.
Menurut Seali Syah, suaminya juga tidak tahu permasalahan apa yang sebenarnya terjadi ketika terjadi penembakan itu. Yang diketahui Hendra Kurniawan selama ini adalah versi Ferdy Sambo bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Tetapi, belakangan, ternyata Ferdy Sambo merekayasa sehingga seolah-olah terjadi baku tembak.
"Ya udah beliau (Ferdy Sambo) cuma bilang 'Masalahnya ini bini gue Bro, gue kepikiran harga diri sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga' gitu," tuturnya.
Lebih jauh dijelaskan Seasli, saat hari kematian Brigadir J atau tepatnya pada Jumat (8/7), suaminya dihubungi oleh Irjen Ferdy Sambo. Kemudian Sambo meminta suaminya datang ke rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan, dan baru tiba satu setengah jam lebih atau sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut penuturan ajudan Hendra yang disampaikan ke Seali, suaminya tak langsung masuk ke dalam TKP saat itu. Hendra Kurniawan berbincang dengan Ferdy Sambo di dalam garasi.
Hendra kemudian mendengar cerita Ferdy Sambo menurut versinya saat itu. Namun ternyata, Ferdy Sambo menutupi kebenaran yang sesungguhnya.
"Karena suami juga nyampe TKP itu kan 1,5 jam lebih setelahnya kan. Jadi yang suami ceritain ke aku 'Iya Mah, Mba Putri (istri Ferdy Sambo) lagi tidur, mereka kan biasa tuh setiap habis pulang dari luar kota, mereka PCR dulu, ya biasalah mereka ke rumah singgah nggak langsung ke Saguling, gitu," Seali menuturkan kembali perkataan suaminya.
"'Terus habis itu Mba Putri mungkin capek habis perjalanan mungkin tidur di bawah', dibilang gitu, 'terus ya begitulah terjadi tragedi yang Brigadir J masuk ke dalam kamar (melakukan dugaan pelecehan), nyekek, terus nodong senjata terus Ibu teriak'," Seali kembali menuturkan ucapan Brigjen Hendra.
Dalam kasus ini Timsus Polri telah menetapkan empat orang tersangka kasus kematian Brigadir J. Mereka adalah Bharada E alias Richard Eliezer, Brigadir RR alias Ricky, KM (Kuat Ma'ruf) dan Irjen Ferdy Sambo sebagai otak pelaku.
(astj/dpw)