Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Seali Syah menuturkan suaminya baru mengetahui bahwa Irjen Ferdy Sambo terlibat dalam skenario dibalik kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat setelah Bharada E mengubah keterangannya.
Apa yang disampaikan Bharada E ternyata berbeda dengan cerita awal yang suaminya terima, yaitu terjadi baku tembak antarajudan.
"Sampailah ndilalah Senin (8/8) pagi itu tiba-tiba dapet berita si Bharada E ngaku ada skenario lain, bukan yang seperti cerita awal mula ini. Yang notabene buat aku pribadi--ini kan waktu 12 Juli Polri aja press rilis kan dan bahasa yang disampaikan 'telah terjadi tembak-menembak di rumah Kadiv Propam Polri' gitu kan beritanya," beber Seali dikutip dari detikNews, Kamis (11/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu mendengar kabar Hendra Kurniawan dinonaktifkan, Seali masih berpikir positif. Seali pun tidak mempermasalahkan suaminya dinonaktifkan.
"Pas suami dinonaktifkan aku pikir ya masih biasa saja, ya udah nonaktif itu fair, karena jangan sampai (suami) dalam pemeriksaan (kode etik) masih menjabat, nanti dianggap nggak fair. Jadi ya udah karena aku berpikir suami aku itu polisi yang lurus selurusnya," katanya.
Seali Syah menyayangkan karir suaminya yang sudah belasan tahun dibangun di Propam Polri harus hancur karena terseret masalah Irjen Sambo, padahal suaminya tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Seali, selama di Propam Polri sang suami menjaga betul-betul marwah Propam sebagai 'polisinya polisi'.
"Agak kecewa ya Propam harus rusak. Aku menjamin, kalau dari awal suami aku tahu bahwa narasi awal sebenarnya Sambo adalah pelakunya, dia pasti pasti akan menjadi orang pertama yang memeriksa Sambo," katanya.
Hendra Kurniawan saat ini ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob. Seali berharap Sambo mengakui kesalahannya agar menyelamatkan anggota-anggotanya yang tidak bersalah.
"Dari awal aku sudah minta tolong ke taman aku yang kenal sama Pak Arman Hanis untuk sampaikan ke Pak Sambo 'sudah tulis saja, gentle saja' minimal sekarang sudah jelas Anda aktor intelektual pelaku pembunuhan, sekarang Propam Polri sudah jelek, tetapi minimal Anda keluar sedikit saja, jangan pengecut, Anda selamatkan bawahan Anda dong," tutur Seali.
(bpa/bpa)