Anggota DPRD Binjai Joko Basuki menerima laporan bahwa masih ada puluhan WNI asal Sumut yang disekap dan disiksa di salah satu gedung di Kota Sihanoukville, Kambojo. Laporan itu didapatnya dari media sosial.
"Tanggal 3 (Agustus) semalam saya dichat mereka dari facebook, karena mereka mencoba cari siapa yang bisa dihubungi mungkin karena mereka orang Binjai dan ikuti facebook saya, sehingga dia menelpon saya dari messenger dan saya terima," kata Joko saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (4/8/2022).
Joko menyebutkan saat ditelepon itu kondisi jaringan tidak stabil sehingga suara mereka kurang jelas. Akan tetapi warga Binjai tersebut mengaku kalau mereka disekap di dalam gedung dan tidak diberikan gaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situlah mereka terpatah-patah telepon nggak jelas, tapi yang jelas mereka melaporkan mereka di gedung tidak dikasih gaji, disekap," sebutnya.
Mengenai jenis pekerjaan warga Sumut tersebut di sana, Joko mengungkapkan belum tau persis karena komunikasi terputus. Namun jika tidak mencapai target yang ditentukan, mereka akan disiksa, seperti disetrum.
"Saya tidak tahu persis apa kerjanya, terputus komunikasinya. Tapi kalau tidak mencapai target maka akan disetrum," ungkapnya.
Berdasarkan daftar nama yang difotokan dan dikirim mereka ke Joko, terdapat 83 orang yang disekap. Dari 83 orang tersebut, dia belum mengetahui jumlah per kabupaten atau dari luar Sumut.
"Nah sampai saat ini jumlah dari Binjai berapa, dari Langkat berapa, dari Medan berapa saya kurang tahu atau luar Sumut berapa belum tahu, tapi totalnya semuanya 83 orang," bebernya.
"Saya belum tau (apakah ada dari luar Sumut) mereka belum bilang, soalnya mereka takut jadi terputus-putus komunikasinya, curi-curi (kesempatan menelepon)," sambungnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Joko kemudian menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat untuk segera melakukan upaya penyelamatan.
"Setelah itu saya langsung telepon KBRI untuk segera menyelamatkan mereka dari ancaman-ancaman seperti itu," tutupnya.
(astj/astj)