Sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Sumut menggelar aksi demo di depan Mapolda Sumut. Massa menilai pengungkapan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat terkesan lambat.
Koordinator Aksi Riski Yusuf Siregar mengatakan awalnya mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Kapolri. Kemudian, mereka mendesak Kapolri agar segera pelaku lain berikut motifnya.
"Awalnya tuntutan kita minta Bapak Presiden mencopot Kapolri. Dalam artian setelah tadi malam menetapkan tersangka kita apresiasi Bapak Kapolri makanya di sini kita ubah menjadi meminta Kapolri mendesak Polri agar segera mengungkap pelaku ke depannya dan apa motifnya," kata Riski usai berjumpa dengan pihak Polda Sumut, Kamis (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riski mengatakan pihaknya tetap terus mengawasi dan mengontrol pengungkapan kasus yang menimpa Brigadir J. Sejauh ini, dia menilai prosesnya terkesan lambat.
"Sebenarnya ya prosesnya itu terlalu lambat. Tapi sudah dijelaskan oleh pihak Kepolisian tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam artian, seperti yang disampaikan Pak Dir Intelkam tadi, polri bersama rakyat," ujar Riski.
Kemudian, Riski juga menyebut pihaknya belum puas dengan penetapan satu tersangka. Mereka menunggu langkah polri ke depannya.
"Belum. Kita kan tetap masih apa kan. Dalam artian tetap harus di kontrol juga bagaimana perkembangan ke depan, kami pantau," sebut Riski.
Selain itu, dalam rilis yang disebar massa. Mereka juga menuliskan harapan kepada Presiden Joko Widodo. Harapan itu yakni 'Bapak Presiden Joko Widodo yang kami hormati, Kamis berharap Kasus ini harus segera diselesaikan, mengungkap dalang atau aktor di balik kematian Josua Hutabarat'.
Massa Bawa Spanduk Tangkap Ferdy Sambo. Baca Halaman Selanjutnya
Massa Bawa Spanduk 'Tangkap Ferdy Sambo'
Saat aksi yang digelar di Mapolda Sumut, massa membawa spanduk bertuliskan 'Tangkap Ferdy Sambo'. Kemudian Riski menjelaskan maksud tulisan itu.
Tulisan itu adalah aspirasi dari mereka namun penentunya tetap menunggu hasil dari tim khusus yang dibentuk Polri.
"Ya awalnya itu kan isu-isu, asumsi yang dibangun, aspirasi dari kita saja. Artinya kan penentu ke depankan ada tim yang sudah dibentuk oleh Polri. Itulah penentunya sebagai tersangka ke depannya," ujar Riski.
Untuk diketahui, sebelumnya massa berdemo di depan gerbang masuk Polda Sumut. Dengan membawa sejumlah spanduk, massa kemudian berorasi. Perwakilan mereka lalu dipersilahkan menjumpai pihak Polda Sumut.
Tak lama kemudian, perwakilannya keluar dan massa pun membubarkan diri.
Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/astj)