3 Perampok Bersenpi Sandera Pangusaha di Muba Ditangkap, 1 Tewas Ditembak

Sumatera Selatan

3 Perampok Bersenpi Sandera Pangusaha di Muba Ditangkap, 1 Tewas Ditembak

Prima Syahbana - detikSumut
Selasa, 19 Jul 2022 11:41 WIB
Dua perampok dihadirkan di Polres Muba, Sumsel.
Dua perampok dihadirkan di Polres Muba, Sumsel. (Foto: Istimewa)
Musi Banyuasin -

Kasus perampokan bersenjata api yang menyandera pengusaha di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) pada Juni 2022 lalu, menemui titik terang. Polisi berhasil menangkap tiga pelaku, satu di antaranya tewas ditembak.

"Tiga pelaku sudah ditangkap. Ketiganya melawan saat ditangkap maka diberikan tindakan tegas dan terukur (ditembak)," kata Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy ketika dimintai konfirmasi detikSumut, Selasa (19/7/2022).

Peristiwa itu terjadi di kediaman korban yang merupakan pengusaha perkebunan karet dan kelapa sawit, di Desa Sukadamai Baru, Sungai Lilin, Muba, pada Minggu (19/6) dini hari sekitar pukul 02.45 WIB. Saat itu, pemilik rumah Prayitno dan anaknya, Hadi, disandera para pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu bulan berlalu, ketiga pelaku yakni Sugianto alias Sugi (48), Prasetyo Yunus (39) serta otak pelaku perampokan bernama Hairudin alias Toni (52) ditangkap polisi di dua lokasi berbeda. Sugiarto ditangkap di Sungai Lilin, Jumat (15/7) dan Yunus dan Toni ditangkap di Tungkal Jaya, Sabtu (16/7).

Sayangnya, karena melakukan perlawanan, nyawa Toni tidak terselamatkan usai ditembak polisi. Toni tewas setelah di evakuasi ke rumah sakit, sedangkan kedua rekannya dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki sebelah kiri.

ADVERTISEMENT

"Para pelaku ini terkenal sadis dan tidak segan-segan menembak mati para korbannya jika tidak menunjukkan harta benda yang dimiliki. Untuk di Muba, komplotan ini terakhir merampok di Kecamatan Sungai Lilin pada minggu (19/6/2022) lalu. Setelah beraksi, komplotan ini berpindah dan kembali merampok di Kabupaten Bungo Jambi," kata Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto, dikonfirmasi terpisah..

Setiap merampok, lanjutnya, komplotan ini berjumlah minimal lima orang yang menggunakan senjata api dan senjata tajam dengan cara mendobrak rumah atau tempat dan selanjutnya langsung menodongkan senjata, apabila korban melawan langsung di eksekusi.

"Para pelaku ini merupakan resdivis dan sering beraksi di Jalan Lintas serta berpindah-pindah. Otak pelaku yakni Hairudin (Toni) yang mengumpulkan para residivis kasus perampokan dari luar kota Muba dengan identitas yang selalu disamarkan dan seterusnya dibina untuk melakukan perampokan kembali. Hairudin juga yang menggambar dan menentukan target," katanya.

Dia menjelaskan, jika tugas para pelaku ini memiliki wilayah masing masing untuk mencari mangsa. Dimana rata rata korbannya tauke tauke atau pengusaha. Dari penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, diantaranya 2 unit senjata api rakitan dan 12 butir amunisi.

"Adapun BB (barang bukti) yang diamankan dari ketiga tersangka, dua senpira yakni jenis FN dan revolver silver, 12 butir peluru, serta emas dan uang diduga hasil perampokan. Tersangka dikenakan pasal 365 ayat 1,2 dan 4 KUHP, dengan ancaman pidana mati, seumur hidup, dan atau 20 tahun penjara," jelas AKP Susianto.

Bagimana cara pelaku beraksi menyandera korban? Simak di halaman selanjutnya.

Diketahui, rumah pengusaha di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan dirampok komplotan bersenjata api. Dalam aksinya, pelaku juga menyandera korban.

Peristiwa itu terjadi di kediaman korban yang merupakan pengusaha perkebunan karet dan kelapa sawit, di Desa Sukadamai Baru, Sungai Lilin, Muba, pada Minggu (19/6) dini hari sekitar pukul 02.45 WIB.

"Kejadiannya itu hari Minggu kemarin. Korban ini dikenal merupakan toke karet dan sawit (pengusaha karet dan kelapa sawit)," ujar Kades Sukadamai, Sungai Lilin, Sutrisno ketika dimintai konfirmasi detikSumut, Rabu (22/6/2022).

Dari keterangan korban, kata dia, saat kejadian di rumah tersebut ada lima orang. Akan tetapi, yang menjadi korban perampokan dan disandera hanya dua orang yaitu Prayitno dan anaknya, Hadi.

"Dari pengakuannya (korban) saat kejadian di rumah itu ada lima orang termasuk sopirnya juga ada. Tapi, yang jadi korban itu ada dua orang, si Hadi dan ayahnya Prayitno, karena saat kejadian itu sepi jadi tidak ada yang tahu," terangnya.

Hadi, pria yang sudah beristri itu, ujar Kades, mengatakan perampok yang berjumlah lebih dari empat orang tersebut awalnya masuk dari salah satu jendela rumah orang tuanya. Para pelaku awalnya masuk dari bagian depan sebelah kanan dengan cara mencongkel jendela.

"Prayitno yang curiga mendengar suara aneh di kamar anaknya mencoba mengecek, masuk kamar anaknya, dia mendengar suara orang masuk. Namun dengan cepat salah satu pelaku langsung menodongkan senjata ke arah korban," ujarnya.

Para pelaku yang diduga membawa senjata tajam dan senjata api tersebut kemudian menyandera kedua korban. Korban Hadi mengaku tangannya langsung diikat ke belakang kemudian salah satu pelaku langsung menanyakan barang berharga.

"Diduga karena korban Hadi menjawab tidak tahu, dia sempat mendapat pukulan dalam kondisi disandera. Sambil memukul dan menodongkan senjata, pelaku bicara ke korban, minta dibagi harta jadi mohon kerjasamanya kalau tidak akan mengancam pakai kekerasan," katanya.

Kedua korban kemudian dikumpulkan pelaku di sebuah kamar, lalu pelaku langsung mencari barang berharga. Selama 20 menit beraksi, pelaku diduga mengambil Uang tunai senilai Rp 50 juta, emas 90,45 gram dan 5 unit hp.

"Informasinya dari pengakuannya akibat kejadian itu mereka kehilangan uang Rp 50 juta, emas sekitar 13,5 suku (90,45 gram) dan 5 buah hp. Setelah itu para pelaku kabur melalui pintu belakang," ungkapnya.

Menurut Kades atas kejadian itu Kepolisian dari Polres Muba dan Polsek Sungai Lilin telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut.

"Polisi dari Polsek Sungai Lilin dan Polres Muba sudah turun melakukan penyelidikan atas kejadian itu," tutup Kades.

Sementara, pihak kepolisian juga membenarkan kejadian itu. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku yang sudah tiga hari ini belum tertangkap.

"Sementara masih Lidik," singkat Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto dikonfirmasi terpisah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Rekonstruksi Perampokan Sadis di Gresik Jadi Tontonan Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)


Hide Ads