Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Salahudin Toha yang diduga ditendang Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, RH telah membuat visum. Toha mengaku ada bekas tendangan di tubuhnya berdasarkan hasil visum.
Meski begitu, Toha tidak mau buru-buru melaporkan RH ke polisi. Namun, sebelum itu dia masih ingin berdiskusi dengan para pihak serta keluarga.
"Sejauh ini visum dulu, untuk laporan polisi nanti dilihat bagaimana perkembangannya dan sampai saat ini juga belum ada minta maaf," kata Toha kepada detikSumut, Rabu (8/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toha pun menjelaskan hasil visum dirinya. Visum itu dilakukan setelah dia berkomunikasi dan berdiskusi dengan seniornya di kampus.
"Setelah kejadian saya langsung saya ke sekretariat. Kebetulan ada senior di sana dan langsung diskusi," katanya.
"Waktu visum dokter bilang hasilnya ada terlihat bekas ditendang. Dokter bilang 'ditendangnya pakai sepatu ya', lalu saya jawab 'iya'," kata mahasiswa semester 6 tersebut.
Dia mengaku kakinya ditendang sebanyak dua kali, selain itu bahunya juga dipukul oleh RH yang saat itu sedang emosi. Toha mengaku ditendang hingga dipukul karena status WhatsApp.
"Awalnya saya sebagai pengurus Senat atau organisasi mahasiswa mau minta tandatangan. Kami ada kegiatan upgrading pengurus baru akhir pekan nanti. Awalnya mau pakai gedung pertanian, tapi dipakai," kata Toha.
"Sekitar pukul 16.15 WIB saya temui Wakil Dekan III untuk minta tandatangan baik-baik. Beliau nanya saya sebagai apa, terus lihat surat itu ada nama saya. Kamu 'Salahudin Toha' ya dan saya jawab iya," kata Toha.
RH kemudian diam sejenak, tidak lama RH langsung emosi dan mengungkit masalah status yang pernah dibuat. Namun saat itu RH menyinggung status di Instagram yang menurut Toha tidak pernah buat status di Instagram.
"Beliau terdiam dan tiba-tiba marah bilang begini 'Kamu kemarin marah-marah di Instagram, ngata-ngatain saya'. Ya saya jawab 'tidak ada utadz', tapi dibilang saya pembohong," kata Toha.
Masih waktu yang bersamaan, RH disebut mengambil HP dan membuka galeri. Saat itu RH menunjukkan status WhatsApp dan berisi terkait kritikan pengumuman seleksi KKN Kebangsaan.
"Ada screenshot hasil story WA saya. Itu status tentang hasil pengumuman KKN Kebangsaan, isinya kira-kira begini 'Ini kok surat edaran lulusan tes kebangsaan tidak ada. Kok cuma surat edaran pendaftaran yang ada'," kata Toha.
Toha juga menuliskan dugaan tidak ada pengumuman. Ia menduga diumumkan lewat pesan pribadi atau japri.
"Saya lanjut 'oh mungkin ini dikirim tengah malam secara japri seperti pemenangan presiden. Atau ini mungkin indikasi cara menjebolkan anaknya supaya lulus, ingat bung sejarah akan mencatatnya'," sambung Toha dalam statusnya.
Nah, kalimat itulah yang disebut bikin RH marah. Emosinya memuncak langsung menendang Toha di depan lorong kampus.
"Saya ditendang, kaki ditendang dua kali. Lalu saya menjauh jaga jarak, tetapi baju saya ditarik. Dipukul bahu saya, saya diajak agar masuk ke ruangan, tidak mau dan dibilang pelawan," katanya.
Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau, RH menepis tudingan Salahudin Toha yang mengaku telah dianiaya dirinya.
"Tak benar (dugaan penganiayaan), biar nanti rektorat saja yang menyampaikan," kata RH, Selasa (7/6).
Dia irit bicara soal tudingan tersebut. RH menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada pimpinan di Rektorat UIN Suska Riau.
RH juga memilih untuk bertabayyun atau duduk bersama dengan mahasiswanya. Saat ini dia sedang berkumpul dengan mahasiswanya. Di mana RH telah menjelaskan persoalan yang terjadi.
Simak Video "Video: Viral Becak Motor Freestyle di Depan Polisi, Pelaku Dicari"
[Gambas:Video 20detik]
(ras/astj)