Mahasiswa UIN Suska Riau Ngaku 2 Kali Ditendang Wakil Dekan

Riau

Mahasiswa UIN Suska Riau Ngaku 2 Kali Ditendang Wakil Dekan

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 07 Jun 2022 15:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Pekanbaru -

Mahasiswa UIN Suska Riau, Salahudin Toha buka suara atas insiden penganiayaan diduga oleh Wakil Dekan III, RH. Dia mengaku dua kali ditendang RH, selain itu bahunya juga dipukul oleh RH.

"Saya ditendang, kaki ditendang dua kali. Lalu saya menjauh jaga jarak, tetapi baju saya ditarik. Dipukul bahu saya, saya diajak agar masuk ke ruangan, tidak mau dan dibilang pelawan," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (7/6/2022).

Salahuddin bercerita dia datang menemui RH untuk meminda tandatangan persetujuan pemakaian gedung. "Awalnya saya sebagai pengurus senat atau organisasi mahasiswa mau minta tandatangan. Kami ada kegiatan upgrading pengurus baru akhir pekan nanti. Awalnya mau pakai gedung pertanian, tapi dipakai," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toha kemudian mencari alternatif gedung lain. Dia memilih pakai gedung di Fakultas Ekonomi Sosial milik rektorat. Sehingga ia dapat persetujuan dari pimpinan fakultas.

"Sekitar pukul 16.15 WIB saya temui Wakil Dekan III untuk minta tandatangan baik-baik. Beliau nanya saya sebagai apa, terus lihat surat itu ada nama saya. Kamu 'Salahudin Toha' ya dan saya jawab iya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

RH kemudian diam sejenak, tidak lama RH langsung emosi dan mengungkit masalah status yang pernah dibuatnya.

Sebelumnya Humas UIN Suska Riau, Hendri Ujang saat dikonfirmasi mengatakan telah menerima kabar perihal mahasiswa diduga dipukul oleh wakil dekan.

"Benar soal kabar tersebut. Tetapi kondisi tidak seperti yang dihebohkan, saya telah minta klarifikasi. Tidak ada ditendang dan dipukul seperti yang ramai dibahas," ucap Hendri, Selasa (7/6/2022).

Hendri mengatakan insiden terjadi Senin (6/6) sekitar pukul 16.00 WIB di gedung dekanat. Saat itu, RH baru selesai rapat.

Setelah rapat, dosen ada yang pulang dan ada yang masih duduk di taman fakultas. Tidak lama, ST datang minta tandatangan karena akan ada kegiatan kemahasiswaan.

"Mahasiswa ini minta tandatangan. Tetapi posisi pak wakil dekan sudah mau pulang karena sudah sore, jadi saksi-saksi semua ada dan waktu kejadian ada banyak dosen sebagian duduk di taman fakultas," imbuh Hendri.




(ras/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads