Mate Mangkar, Upacara Penghormatan Terakhir Batak Toba dan Makna di Baliknya

Mate Mangkar, Upacara Penghormatan Terakhir Batak Toba dan Makna di Baliknya

Olivia andrea - detikSumut
Rabu, 03 Des 2025 07:00 WIB
Mate Mangkar, Upacara Penghormatan Terakhir Batak Toba dan Makna di Baliknya
Ilustrasi rumah adat Batak Toba Foto: (Rudi Chandra/d'Traveler)
Medan -

Dalam tradisi masyarakat Batak Toba, kematian bukan hanya dipandang sebagai akhir dari kehidupan, tetapi juga sebagai perpindahan roh menuju tempat yang lebih tinggi. Salah satu prosesi adat yang paling dikenal dalam rangkaian upacara kematian adalah Mate Mangkar.

Mate Mangkar merupakan sebuah ritual sakral yang menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi seseorang yang meninggal dan mempunyai kedudukan tertentu dalam struktur adat. Upacara kematian ini merupakan serangkaian kegiatan adat yang dijalankan setelah seseorang dinyatakan meninggal dan sebelum jasad dikebumikan.

Upacara ini memiliki makna mendalam, karena memperlihatkan peran tiga unsur utama dalam sistem kekerabatan Batak Toba, yaitu Hula-hula, Dongan Tubu, dan Boru. Ketiganya hadir untuk menunjukkan bahwa sebuah kematian tidak hanya menjadi urusan keluarga inti, melainkan seluruh jaringan kekeluargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna dan Filosofi Mate Mangkar

Bagi masyarakat Batak Toba, Mate Mangkar adalah momen untuk menunjukkan rasa kasih sayang, penghormatan, serta penghargaan terhadap jasa dan kehidupan seseorang. Ritual ini juga menegaskan bahwa hubungan antara yang hidup dan yang telah tiada tetap terjalin melalui doa, ulos, dan kata-kata penghiburan.

Dalam tradisi Batak Toba, roh orang yang telah meninggal dipercaya akan menjalani perjalanan menuju alam rohani. Karena itu, prosesi penghormatan dilakukan secara khidmat dan penuh aturan adat untuk memastikan perjalanan tersebut berlangsung baik dan layak.

ADVERTISEMENT

Prosesi Mate Mangkar

1. Panoppa (Pemberitahuan Kematian)

Keluarga menyampaikan kabar duka kepada kerabat dan tetangga. Pada tahap ini, struktur Dalihan Na Tolu mulai bergerak memberikan dukungan.

2. Kehadiran Hula-hula

Hula-hula sebagai pihak yang dihormati datang memberikan penghiburan dan doa. Kehadiran mereka adalah simbol restu adat.

3. Pemberian Ulos Saput atau Ulos Gate-Gate

Dalam banyak kasus, keluarga hula-hula memberikan ulos sebagai tanda cinta kasih dan penghormatan. Ulos ini dipercaya membantu roh melewati perjalanan spiritualnya.

4. Pemberian Kata-Kata Penghiburan (Pangapuran)

Tokoh adat, kerabat, serta keluarga besar menyampaikan doa, harapan, dan penguatan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

5. Gondang Sabangunan

Musik tradisional gondang sering dimainkan untuk mengiringi prosesi. Irama gondang memberi suasana sakral sekaligus menjadi sarana komunikasi spiritual dalam adat Batak.

6. Pelepasan dan Penghormatan Terakhir

Seluruh keluarga besar, termasuk boru dan dongan tubu, memberikan salam penghormatan sebelum jenazah dibawa ke tempat peristirahatan terakhir.

Upacara Mate Mangkar menegaskan nilai sosial yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak Toba: gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas dalam duka. Seluruh kerabat berkewajiban hadir untuk membantu, baik secara fisik maupun moral, sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak merasa sendiri.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Air Mata Penghormatan Sharon ke Ozzy Osbourne di Jembatan Black Sabbath"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads