Sumut History

Mengulik Perkembangan hingga Peninggalan Sejarah Islam di Sumut

Felicia Gisela Br Sihite - detikSumut
Minggu, 05 Nov 2023 19:00 WIB
Peninggalan sejarah islam di Sumut. (Foto: Felicia Gisela Br Shihite).
Medan -

Sumatera Utara (Sumut) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang terkait penyebaran agama Islam. Untuk itu, detikers perlu mengetahui bagaimana proses islamisasi pertama sekali terjadi di Sumut.

detikSumut pun berkunjung ke Museum Negeri Sumatera Utara untuk mengulik perkembangan hingga peninggalan sejarah Islam di Sumut. Penasaran? Simak penjelasan lengkap berikut ini hingga akhir, ya, detikers!

Perkembangan Islam di Sumatera Utara

Secara umum, kehadiran budaya Islam di Sumatera Utara dibagi menjadi 3 babak yaitu masa kontak awal, masa tumbuh, dan masa kembang. Barus dapat dikatakan sebagai daerah yang pertama kali bersentuhan dengan budaya Islam di Sumatera Utara.

"Bukti tertuanya adalah tembikar dan kaca buatan Timur Tengah dari abad ke-9 hingga ke-11 M serta nisan-nisan kuno Barus dari abad ke-13 hingga ke-15 M," kata Chairun Nisa, kurator Museum Negeri Sumut, saat diwawancarai detikSumut, Kamis (2/11/2023).

Hasil perpaduan data arkeologis dan historis menyatakan bahwa jalur perdagangan merupakan faktor penting islamisasi di Sumut, khususnya Barus dan kawasan pantai timur. Barus sendiri terletak di pesisir barat Sumut berbatasan dengan Aceh Singkil.

"Barus itu penghasil kapur barus yang sejak lama dikenal sebagai bahan dagangan utama dunia karena digunakan untuk wewangian atau keperluan medis," jelas Chairun Nisa.

Keberadaan sejumlah artefak dari kawasan Timur Tengah menjadi bukti kehadiran para pedagang ke berbagai tempat di Sumut termasuk Barus. Berdasarkan data arkeologis itu, Islam dinyatakan mulai hadir di pesisir Sumut setidaknya pada abad ke-10 M.

"Dari situ terbentuk komunitas Islam di kawasan tersebut mengingat ditemukannya makam-makam kuno di pesisir barat dan timur Sumut," sebutnya.

Selain itu, ditemukan juga jejak kepurbakalaan Islam di pantai timur Sumatera Utara. Bukti-bukti tertua kontak awal kawasan tersebut dengan budaya Islam di Timur Tengah adalah pecahan-pecahan kaca dan bukti paling nyata berupa nisan-nisan kuno.

"Pecahan kacanya berwarna hijau transparan. Tak hanya serupa dengan temuan di Barus, ada juga di situs Kota Cina dan Pulau Kampai di Pangkalan Susu," ucapnya.

"Kalau nisan, ditemukan di situs Kota Rentang dekat Hamparan Perak dan Klumpang," sambungnya.

Perkembangan lebih lanjut Islam di kawasan pesisir Timur ditandai oleh eksistensi sejumlah kesultanan Melayu. Terdapat masjid-masjid raya yang megah sebagai bangunan utama di pusat kerajaan/kesultanan.

Sementara itu, proses islamisasi dan pengembangan syiarnya di kawasan Tapanuli bagian selatan (Padang Lawas dan Mandailing Natal) berkaitan erat dengan kontak kawasan tersebut dengan Sumatera Barat dan daerah Barus.

"Buktinya ada perjanjian antara raja-raja Natal dengan VOC 128 tahun sebelum Perang Padri, yang dibuat di bawah sumpah Al-Qur'an," jelasnya.

Salah seorang tokoh yang berperan penting dalam syiar Islam di daerah Mandailing adalah seorang syekh dari daerah Barumun (Padang Lawas) bernama Syekh Zainal Abidin atas undangan Sutan Kumala Yang Dipertuan Huta Siantar (Panyabungan).

Tak hanya itu, seorang generasi muda bahkan menuntut ilmu ke Mekkah dan Madinah yaitu Syekh Mustafa Husein. Setelah 12 tahun di sana, beliau kembali ke daerah asalnya di Tano Natu dan menjadi pendiri pesantren di perbatasan Mandailing dan Sumbar.

"Kawasan paling sedikit pengaruh Islamnya di daerah sekitar Danau Toba. Ada nisan-nisan keluarga Raja Damanik di Pematang Siantar antara abad ke-18 dan 19," sebutnya.

Tokoh Raja Pematang Raya bernama Sang Naualuh ditangkap dan diasingkan Belanda ke Bengkalis pada abad ke-19. Beliau merupakan tokoh Simalungun yang sudah beragama Islam sejak sebelum datangnya pengaruh kolonial Belanda.

Baca selengkapnya di halaman berikut...



Simak Video "Video: Launching Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditargetkan Desember"

(dhm/dhm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork