Riau

Penelitian Terkini Sebut Candi Muara Takus dari Abad ke-7, Ini Penjelasannya

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 30 Agu 2023 14:50 WIB
Foto: Penampakan Candi Muara Takus (Dok Disbud Riau)
Pekanbaru -

Percandian Muara Takus telah diteliti oleh sejumlah pakar purbakala sejak tahun 1860-an. Hasilnya muncul pendapat yang mengemuka tentang masa pendirian Percandian Muara Takus.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mengungkap bahwa muncul pendapat para ahli purbakala di masa pendirian percandian Muara Takus. Hal ini dapat dikatakan hasil interpretasi yang sifatnya relatif.

Raja Yose menyebut kondisi tersebut bisa dimaklumi. Mengingat ketika pendapat itu dikemukakan para ahli purbakala, metode pertanggalan menggunakan carbon dating (C-14) belum diaplikasikan dalam kajian arkeologi di Indonesia.

Berdasarkan alasan tersebut, tahun 2022 Pemerintah Provinsi Riau lewat program pelestarian dan pengelolaan cagar budaya telah melakukan penelitian. Lokasinya ada di areal utama Percandian Muara Takus.

"Penelitian yang kami lakukan bertujuan untuk mendapatkan sampel organik yang akan digunakan dalam analisis pertanggalan absolut menggunakan metode AMS (Accelerated Mass Spectrometry). Lalu analisis terhadap sampel organik berupa arang telah dilakukan oleh Laboratorium Pertanggalan Radiokarbon (Radiocarbon Dating Laboratory) The University of Waikato, Selandia Baru," terang Raja Yose, Rabu (30/8/2023).

Menurut Raja Yose, interpretasi atas hasil analisis pertanggalan pakai metode AMS yang dikorelasikan dengan hasil penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan tahapan masa pembangunan dan pemanfaatan percandian Muara Takus.

Tahap awal pada sekitar abad ke-3 hingga ke-6 Masehi ditandai kedatangan para bhiksu Buddha menyusuri Sungai Kampar Kanan ke pedalaman hingga ke tapak Muara Takus. Selanjitnya sekitar abad ke-11 hingga ke-14 Masehi, Percandian Muara Takus masih tetap digunakan sebagai lokasi peribadatan Buddha Mahayana Tantrayana, hingga berdirinya Malayupura di Dharmmasraya.

"Hasil kajian tahun 2022 membuktikan bahwa percandian Muara Takus telah dibina pada abad ke-7 Masehi bersamaan masa ketika Kerajaan Sriwijaya mendeklarasikan eksistensinya di bagian selatan Pulau Sumatera. Ketika Sriwijaya tumbuh dan berkembang sebagai suatu kekuatan dominan di Nusantara bagian barat pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, peradaban ini terus berlangsung hingga abad ke-14 Masehi sampai pada masa akhirnya di abad ke-15 Masehi," katanya.

Bukti disampaikan oleh: J.L. Moens (1937), yang memperkirakan bahwa percandian ini berasal dari abad ke-7 hingga ke-8 Masehi, atau sejak berdirinya Sriwijaya.

Dapat dipahami bahwa salah satu hal yang menarik untuk dapat dikaji lebih luas lagi yaitu terkait isi dari sebuah Prasasti yang berangka tahun 679 Saka (775 Masehi) yang ditemukan di Wat Sema Muang, Nakhon Si Thammarat, Thailand Selatan. Prasasti ini dikenal dengan sebutan Prasasti Ligor yang berbahasa Sansekerta.

Baca selengkapnya di halaman berikut...



Simak Video "Video Gubernur Riau Minta 'Jatah Preman' Rp 7 M, Kalau Tak Setor Dipecat"


(ras/dhm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork