6 Cagar Budaya di Medan yang Bisa Jadi Tempat Wisata Edukasi

6 Cagar Budaya di Medan yang Bisa Jadi Tempat Wisata Edukasi

Raja Sinaga - detikSumut
Selasa, 03 Jan 2023 15:07 WIB
Jembatan Titi Gantung, lokasi favorit warga Medan menanti waktu berbuka puasa
Jembatan Titi Gantung Medan (Jefris Santama/detikcom)
Medan -

Meskipun tak menyuguhkan panorama pegunungan atau pantai, Kota Medan memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Setidaknya ada enam cagar budaya yang bisa detikers kunjungi saat berada di Medan.

Cagar budaya ini wajib dikunjungi untuk menambah wawasan kamu ketika liburan. Dilansir detikSumut Selasa (3/1/2023) dari situs cagarbudaya.sumutprov.go.id, berikut ini enam daftar cagar budaya di yang bisa kamu kunjungi sebagai wisata edukasi.

1. Istana Maimun

Ikon bangunan ini merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki kota Medan dan termasuk cagar budaya paling tua. Istana Main berada di Jalan Brigjend Katamso No. 66, A U R, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana Maimun merupakan istana peninggalan Kerjaan Deli di Medan. Dibangun pada 26 Agustus 1888 pada masa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid.

Pembangunan Istana Maimun merupakan cikal bakal penggeseran pusat ekonomi yang semula berbasis di Labuhan.

ADVERTISEMENT

Arsitek Italia, Ir. Kapten Th. Van Erp, adalah perancang desain Istana Maimun. Terdapat kultur tradisional Melayu, Eropa, Timur Tengah, India, dan Spanyol dalam bangunan Istana Maimun.

Pasca kesultanan Deli berakhir, Istana Maimun digunakan sebagai tempat tinggal sebagian para ahli waris dan tempat kunjungan wisata.

Kamu tak perlu khawtir apabila berkunjung ke Istana Maimun lantaran saat ini Istana Maimun menyediakan kantin apabila ingin rehat sejenak. Terdapat juga kios-kios souvenir untuk oleh-oleh bisa dibawa pulang selepas berkunjung dari Istana Maimun. Dan pastinya, Istana Maimun memiliki area parkir yang aman untuk kendaraanmu.

Istana Maimun jadi salah satu ikon Kota MedanIstana Maimun jadi salah satu ikon Kota Medan Foto: detik

2. Mesjid Raya Al Mashun

Selain Istana Maimun, bukti keberadaan Kesultanan Deli yang bisa kamu kunjungi adalah Masjid Raya Al Mashun. Pada masa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid, ia mendirikan masjid besar dan megah sebagai simbol kejayaan kesultanan Deli. Tepat tahun 1909, Mesjid Raya Al Mashun selesai dibangun.

J.A. Tiendenmans adalah perancang yang dipercaya dalam membangun Mesjid Raya Al Mashun. Pembangunan masjid ini sendiri memakan waktu hingga tiga tahun dari 1906-1909.

Masjid Raya Al Mashun diresmikan pada 10 September 1909, peresmian tersebut ditandai dengan salat Jumat berjamaah yang diimami Syekh Hasan Maksum.

Lokasi Majid Raya Al Mahsun berada di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Tidak jauh dari Istana Maimun.

3. Kuil Shri Mariaman

Kota Medan menjadi menarik dengan historis kultur yang beragam. Terutama untuk kamu yang tertarik akan budaya India.

Akhir abad 19 adalah masa di mana kuli kontrak orang-orang India asal Madras berimigrasi ke Medan. Percepatan migrasi tersebut menyebabkan peningkatan populasi sehingga sarana ibadah juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.

Pada 1884 akhirnya ditetapkan pembangunan Kuil Sri Mariaman di Kampung Keling atau Kampung Madras. Adalah Gurdhuara Sahib, buruh perkebunan di Sumatera Utara, yang membangun Kuil Sri Mariaman

Apabila kamu tertarik dengan candi, ajaran Hindu, dan budaya India maka Kuil Sri Mariaman cocok kamu kunjungi karena bangunannya mengadopsi bangunan candi di Indonesia dan India dan ornament dan patung-patung yang terdapat di dalamnya menjelaskan ajaran Hindu dan budaya India.

Kamu bisa datang ke Kuil Shri Mariamman di Jalan Teuku Umar No.18, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

4. Eks Balai Kota

Dapat dibilang, cagar budaya ini sangat praktis wilayahnya untuk kamu yang sekaligus mencari tempat menginap sebab cagar budaya satu ini telah menjadi bagian dari loby Hotel Aston .

Eks Balai Kota dirancang oleh arsitektur Deli Maatschappij tahun 1898-1911, C. Boon, pada tahun 1909. Dulunya, kehadiran Eks Balai Kota ditujukan bagi simbolis keberadaan kolonial Belanda.

Namun pada 1945, Eks Balai Kota dijadikan kantor walikota Medan dan sejak kepemimpinan Agus Salim Rangkuty pada 1990 Eks Balai Kota tidak digunakan sebagai kantor Wali Kota Medan.

Mau Tahu Tempat Lainnya. Cek Halaman Berikutnya...

5. Kantor Pos Besar

Seperti penamaannya, Kantor Pos Besar berfungsi sebagai pelayanan kantor pos. Pembangunan Kantor Pos Besar memakan waktu tiga tahun, mulai dari 1909-1911.

Arsitek yang bertanggung jawab dalam pembangunan Kantor Pos Besar adalah Kepala Departemen PU (BOW/Burgerlijke Openbare Werken) di Batavia, J. Snuyf,

Kini Kantor Pos Besar telah ditransformasikan lebih kekinian dengan pembangunan museum kecil dan tempat makan di dalam bangunannya. Kamu bisa mengunjungi Kantor Pos Besar di Jalan Balai Kota, Kesawan, Kecamatan, Medan Barat, Kota Medan.

Tugu di depan Kantor Pos Medan dihancurkan (Foto: Istimewa)Kantor Pos Medan (Foto: Istimewa)

6. Titi Gantung

Sempat menjadi lapak berjualan buku, Titi Gantung meruapakan cagar budaya yang sangat ikonik untuk kamu kunjungi. Dibangun pada 1885 dan diresmikan pada 1920 bersamaan saat peresmian kantor pusat Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Alasan mengapa kamu wajib mengunjungi Titi Gantung dalam liburan karena kehadiran Titi Gantung dulunya adalah tempat favorit pejabat Belanda bersantai dan menikmati pemandangan kota di sore hari.

Kamu bisa membuktikan eksostis pemandangan tersebut dengan datang langsung ke Jalan Kereta Api No.2 B, Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads