Menko Zulhas Kebut Produksi Gula di Sumut, Targetkan Naik 100% Tahun 2027

Menko Zulhas Kebut Produksi Gula di Sumut, Targetkan Naik 100% Tahun 2027

Kartika Sari - detikSumut
Selasa, 21 Jan 2025 17:40 WIB
Menko Zulkifli Hasan saat panen tebu di Langkat
Menko Zulkifli Hasan saat panen tebu di Langkat (Foto: Kartika/detikSumut)
Medan -

Menko Pangan Zulkifli Hasan menargetkan produksi gula di Sumut meningkat. Hal ini untuk mengurangi beban impor yang masih mendominasi di Sumut.

"1-2 tahun ini akan kita kejar, produksi gula pada tahun 2027 di Sumut bisa naik 100%," ungkap Zulhas saat meninjau kebun tebu di Langkat, Selasa (21/1/2025).

Zulhas mengakui jika produksi gula di PTPN Sumut masih hanya mampu menyuplai 20% dari kebutuhan gula di Sumut yang mencapai 150 ribu ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, produksi yang masih minim membuat harga gula di Sumut masih lebih tinggi dibanding Jawa, Bali, maupun Lampung.

"Saat ini harga gula di Sumut masih lebih tinggi dibanding Jawa dan Bali dengan harga Rp 19 ribu per kg, sementara di sana masih Rp 18 ribu per kg," kata Zulhas.

ADVERTISEMENT

Saat melakukan peninjauan, Zulhas menuturkan bahwa saat ini varietas tebu yang digunakan sebelumnya tertinggal jauh dengan varietas tebu yang ada di Jawa, Bali, dan Lampung.

"Kalau saya lihat produktivitas tanaman tebu dibanding di Malang atau Lumajang masih jauh. Ini masih pakai bibit lama, zaman sekarang udah beda. Harusnya 5-6 tahun itu ganti varietas baru, ini 20 tahun lalu," jelasnya.

Terkait hal ini, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menyebut pihaknya akan mengganti varietas gula dengan peningkatan rendemen.

Saat ini, PT SGN menggunakan varietas BZ yang akan diganti menjadi Nusantara.

"Kita akan melakukan pergantian varietas tentunya akan meningkatkan produktivitas yang saat ini di 70 ton per hektar, nanti akan meningkat dengan 85 ton per hektar, rendemen juga akan kita tingkatkan yang saat ini 6,5% setidaknya nanti jadi 8%," kata Mahmudi.

"Artinya 3 tahun ke depan tahun 2027, kita ditugaskan untuk dua kali lipat memproduksi gula. Biasanya kita hanya support 20%, untuk 3 tahun ke depan setidaknya bisa support 50-60%, sehingga disparitas harga dengan Jawa, Bali, dan Lampung itu tidak terlalu tinggi," lanjutnya.

Saat ini, PT SGN mengelola lahan seluas 6.200 ha dengan target perluasan menjadi 9000 ha pada tahun 2027.

"Lahannya di Kwala Madu dan Sei Selayang, tadi kita juga ditugaskan untuk memperluas tebu rakyat. Kebetulan kita sudah komunikasi dengan pak Bupati Langkat dan Bupati Binjai, nanti kita akan follow up untuk mempercepat tugas yang diberikan," pungkasnya.




(afb/afb)


Hide Ads