Menko Zulhas soal Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Gratis: Dievaluasi

Menko Zulhas soal Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Gratis: Dievaluasi

Finta Rahyuni - detikSumut
Selasa, 21 Jan 2025 15:30 WIB
Teks foto: Menko Pangan Zulkifli Hasan usai Rakor Pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin. Foto: Finta Rahyuni/detikSumut
Foto: Teks foto: Menko Pangan Zulkifli Hasan usai Rakor Pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin. Foto: Finta Rahyuni/detikSumut
Medan -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan merespons soal kejadian puluhan siswa SDN Dukuh 3, Sukoharjo, Jawa Tengah diduga keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Zulhas mengatakan peristiwa itu akan menjadi bahan evaluasi.

"Itu tentu akan dievaluasi," kata Zulhas usai rapat koordinasi bidang pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas Gubernur Sumut, Selasa (21/1/2025).

Zulhas menyebut program MBG itu merupakan pekerjaan yang besar. Menurutnya, program itu akan terus diperbaiki dan disempurnakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan kerjaan besar, kan baru dua Minggu, itu disempurnakan, terus disempurnakan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menyebutkan kondisi 40 anak mengalami mual dan muntah-muntah itu sudah ditangani dan telah dalam kondisi membaik. Para siswa itu diduga muntah setelah memakan ayam yang dimarinasi.

ADVERTISEMENT

"Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik," kata Hasan kepada wartawan, Kamis (16/1).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan masalah tersebut terjadi karena human error.

"Nggak ada (pelanggaran SOP), hanya kesalahan teknis. Semua sudah diselesaikan, hanya human error yang sudah terjadi dan sudah diatasi," kata Dadan seusai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1).

Dadan mengatakan para siswa yang mengalami keracunan telah ditangani dan kembali bersekolah. Dia pun memastikan pihaknya telah melakukan penanggulangan agar insiden serupa tidak terjadi lagi.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads