Sumut Deflasi 4 Kali Berturut-turut, Ekonom Sebut Daya Beli Warga Kian Suram

Sumut Deflasi 4 Kali Berturut-turut, Ekonom Sebut Daya Beli Warga Kian Suram

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 02 Okt 2024 17:14 WIB
Deflasi
Foto: Ilustrasi Deflasi. (Denny Pratama/detikcom)
Medan -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumut mengalami deflasi empat kali berturut-turut sejak Juni-September 2024. Hal ini diwanti-wanti sebagai peringatan untuk perekonomian di Sumut.

"BPS merilis deflasi di Sumut pada bulan September sebesar 0,21%. Ini merupakan deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut (Juni hingga September). Dan sekaligus merupakan deflasi yang kelima karena di bulan April Sumut juga membukukan deflasi. Deflasi ini menjadi lampu merah bagi kondisi daya beli masyarakat di Sumatera Utara," ungkap Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, Rabu (2/10/2024).

Gunawan menjelaskan bahwa penurunan daya beli yang tajam pada bulan September 2024. Hal ini dapat terlihat dengan penurunan konsumsi daging ayam walaupun ada pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang paling terlihat di bulan September kemarin adalah terjadi penurunan konsumsi daging ayam secara bulanan, meskipun ada pagelaran PON (pekan olah raga nasional) yang sempat mendongkrak konsumsi daging ayam masyarakat. Di bulan September data menunjukkan terjadi penurunan konsumsi daging ayam di Sumut sebanyak 13%," ujarnya.

"Padahal di periode yang sama September 2023, konsumsi daging ayam bulanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 6%. Dan harga daging ayam selama September juga terbilang murah dalam rentang Rp 24 ribu hingga Rp 29 ribu per kg nya di Kota Medan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Gunawan menilai saat ini daya beli masyarakat mengalami penurunan berturut dengan dilihat dari tolak ukur volume konsumsi bahan pokok ataupun menurunnya permintaan.

"Mengingat, panen di wilayah Batubara yang menjadi langganan konsumsi wilayah Riau, kepulauan Riau hingga wilayah lain di luar Sumut seperti Jambi. Belakangan ini pasokan cabai merah dari wilayah Batubara juga dipasok ke Kota Medan," tuturnya.

Selain itu, Gunawan juga menyinggung harga ikan laut yang turun lantaran daya beli masyarakat yang lemah. Terpantau, rata-rata harga ikan dencis di Sumut seharga Rp 20 ribuan per kg.

"Penurunan harga ikan dencis, yang juga patut diduga karena melemahnya daya beli. Harga ikan dencis saat ini mengalami penurunan di kisaran harga Rp20 ribu- Rp 22 ribu per kg dari Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per Kg. Pedagang pengecer banyak mengeluhkan rendahnya penjualan, sekalipun harga ikan dencis murah," jelasnya.

"Pemicu melemahnya daya beli masyarakat belakangan ini juga dipicu oleh kenaikan upah yang tidak mengimbangi kenaikan harga barang," lanjutnya.

Gunawan kemudian mengaitkan penurunan daya beli masyarakat dengan kenaikan biaya kebutuhan hidup yang besar ketimbang dari sisi pendapatan.

"Dimana tahun 2022-2023 terjadi kenaikan harga kebutuhan hidup yang besar. Selain itu, dari sisi ketenagakerjaan, di Sumut banyak perusahaan yang melakukan efisiensi, dengan lebih banyak menggunakan tenaga kerja paruh waktu. Banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya, namun mempekerjakan kembali dengan status buruh harian lepas," pungkasnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads