Anggaran Pembangunan IKN Ditambah Menjadi Rp 42,5 T

Anggaran Pembangunan IKN Ditambah Menjadi Rp 42,5 T

Anisa Indraini - detikSumut
Selasa, 13 Agu 2024 21:40 WIB
Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Humas BPIP RI
Jakarta -

Alokasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2024 ditambah. Semula anggaran pembangunan IKN diproyeksikan Rp 40,6 triliun, setelah ada penambahan anggarannya bertambah menjadi Rp 42,5 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menjelaskan bahwa penambahan anggaran itu dilakukan untuk peningkatan kualitas pembangunan.

"Jadi dalam pelaksanaan di lapangan ditemukan beberapa area yang memerlukan penguatan dari bangunannya ataupun jalan tol sehingga perlu ditambahkan anggaran. Ini terutama untuk safety dari jalan tol dan bangunan tersebut," katanya saat konferensi pers APBN KiTA di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024) dilansir detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbaikan sarana sekolah, akses kesehatan puskesmas, hingga pasar yang ada di sekitar IKN terus digenjot. Hal itu untuk mengantisipasi kedatangan Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) mulai tahun ini.

"Perbaikan sarana sekolah mulai dari SD, SMP, SMA yang sudah ada di sekitar situ untuk mengantisipasi kepindahan dari beberapa ASN pada tahun ini," jelas dia.

ADVERTISEMENT

"Kemudian juga pasar, puskesmas yang ada di sekitar itu juga dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas perbaikan, baik sarana prasarananya sehingga mampu mengantisipasi kedatangan ASN pada tahun ini," lanjut dia.

Dari alokasi anggaran Rp 42,5 triliun di 2024, sampai Juli baru terealisasi Rp 11,2 triliun atau 26,4% dari pagu. Anggaran IKN itu terealisasi untuk klaster infrastruktur Rp 9 triliun dan klaster non infrastruktur Rp 2,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan akselerasi untuk pencairan biasanya baru terjadi pada kuartal III atau kuartal IV. Hal itu berdasarkan kontrak per termin.

"Walaupun akselerasi pekerjaan begitu luar biasa, Pak Bas mengatakan ada 108 paket nilainya Rp 84,2 triliun sudah dikontrakkan, nah dikontrakkan tidak berarti uangnya sudah keluar karena mereka have to deliver baru kita pay atau ada perjanjian kontraknya per termin," jelas Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

"Jadi yang baru cair memang kelihatannya Rp 11,2 triliun untuk pagu 2024 ini yang nilainya Rp 42,5 triliun, tapi tidak berarti belanjanya hanya Rp 11,2 triliun. Masih akan ada penyerapan dan ini biasanya akselerasi untuk pencairan terjadi di kuartal III sampai kuartal terakhir," tambahnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads