Komisi Pengawas Persaingan Usaha(KPPU) menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri ) untuk mencari tahu penyebab mahalnya harga tiket Ferry Batam tujuan Singapura. Hasilnya diketahui peningkatan harga tiket akibat peningkatan harga BBM hingga pandemi COVID-19.
"Berdasarkan hasil diskusi tadi yang menyebabkan harga tiket feri Batam-Singapura melonjak ini karena meningkatnya biaya operasional terutama harga BBM. Harga minyak yang dibeli mereka harus mengacu pada harga minyak internasional. Kemudian biaya operasional rute Batam tujuan Singapura lebih tinggi dibandingkan rute Batam tujuan Malaysia," kata Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha di Batam, Selasa (11/6/2024).
Eugenia menyebut alasan lain kenaikan harga tiket Ferry Batam tujuan Singapura itu juga disebut operator kapal karena adanya kerugian saat pandemi COVID-19. Saat itu kapal Ferry Batam tujuan Singapura tak beroperasi lebih kurang 2 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menutup kerugian yang ditimbulkan saat pandemi COVID-19, karena seluruh unit kapal tidak beroperasi selama 2 tahun lantaran jalur pelayaran internasional ditutup, seperti Singapura. Namun saat pintu perbatasan dua negara sudah mulai dibuka, kapal mereka memulai kembali beroperasi dan perlu biaya untuk reparasi kapal," kata Eugenia menyampaikan alasan operator kapal.
Dalam FGD tersebut, para operator kapal Ferry juga mengeluhkan biaya administrasi yang cukup tinggi. Diantaranya yaitu biaya pajak di Pelabuhan Batam dan Singapura.
"Kemudian terakhir, operator kapal juga terkait biaya yang bersifat administratif, seperti biaya pajak pelabuhan di kedua negara," ujarnya.
KPPU juga menyebut sebelum melakukan FGD, pihaknya telah melakukan survey kepada pengguna jasa Ferry Batam tujuan Singapura. Rata-rata pengguna jasa mengeluhkan mahalnya tiket yang mencapai Rp 780 ribu hingga Rp 800 ribu.
"Berbeda halnya saat sebelum COVID yang berkisar di harga Rp 280-300 ribu. Tapi kalau harga tiket PP di angka Rp 500-600 ribu masih dimaklumi pengguna jasa," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kepri, Guntur Sakti mengatakan peningkatan harga tiket Ferry Batam tujuan Singapura sangat berdampak pada dunia pariwisata. Selain itu Guntur juga menyebut faktor keimigrasian menjadi faktor penghambat pariwisata.
"Sektor Pariwisata merupakan sektor yang paling berdampak terhadap harga kenaikan tiket feri ini. Dalam ekosistem pariwisata kita menghadapi problem terkait aksesibilitas yang disebabkan oleh penetapan harga dan keimigrasian," kata Guntur.
Guntur merincikan kenaikan harga tiket Ferry Batam tujuan Singapura ini membuat wisatawan asing merasa biaya yang dikeluarkan ke Batam dan Kepri cukup tinggi.
"Kenaikan harga tiket feri ini menyebabkan wisatawan dari luar negeri merasa biaya yang dikeluarkan untuk masuk ke Batam ini tidak terjangkau. Kemudian, di sisi keimigrasian, Hari ini sudah tersedia jenis visa singkat untuk Kepri. namun terkait besaran tarifnya, sampai saat ini belum juga turun," ujarnya.
(afb/afb)