Parahita Mulung Gandeng Le Minerale Kampanye 'Stop Wariskan Sampah'

Parahita Mulung Gandeng Le Minerale Kampanye 'Stop Wariskan Sampah'

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 10 Sep 2023 12:10 WIB
Founder Parahita Mulung Muryansyah bersama enam anggota TNI pembawa pesan Stop Wariskan Sampah. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Founder Parahita Mulung Muryansyah bersama enam anggota TNI pembawa pesan 'Stop Wariskan Sampah'. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Medan -

Parahita Mulung menggandeng Le Minerale dalam kampanye 'The Rising Tide' rute Sabang-Jakarta yang saat ini tengah dilakukan. Gerakan ini membawa pesan 'Stop Wariskan Sampah'.

Muryansyah, Founder Parahita Mulung mengatakan pihaknya memilih bekerjasama dengan Le Minerale bukan tanpa alasan tertentu. Menurutnya, antara Parahita Mulung dan Le Minerale memiliki tekad yang sama.

"Kita bekerjasama dengan Le Minerale atas dasar kesamaan, kesamaan dalam sisi agar produk tidak menjadi sampah, dan bagaimana produk Indonesia bersaing dan memiliki citra yang baik di mata internasional," kata Muryansyah di Medan, Sabtu (9/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muryansyah mengatakan pihaknya dan Le Minerale sudah bermitra sejak gerakan 'The Rising Tide' tahun 2022. Saat itu, rute kampanye 'Stop Wariskan Sampah', yakni Bali-Jakarta. Kerja sama itu menurutnya bentuk upaya mengimplementasikan Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019.

"Jadi, dari tahun 2022, The Rising Tide bermitra dengan Le Minerale untuk bagaimana Permen LHk Nomor 75 dapat terimplementasi dengan baik. Bagaimana tanggung jawab produk yang dihasilkan itu tidak menjadi sampah, tapi menjadi produk yang bisa punya nilai ekonomi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Yansyah sapaan akrab Muryansyah itu mengaku Parahita Mulung juga memiliki misi yang sama dengan Le Minerale dalam hal pertumbuhan ekonomi. Mereka memiliki tekad agar wilayah-wilayah kampanye yang dilewati dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Apalagi, menurutnya Le Minerale yang merupakan produk minuman kemasan juga memiliki program berkesinambungan dan ekonomi sirkular.

"Kita mempunyai tekad yang sama dengan Le Minerale, bagaimana di sepanjang rute yang kami lewati, tahun lalu dari bali sampai Jakarta, tahun ini dari Sabang sampai Jakarta itu dapat tumbuh ekonomi sirkular nasional secara konsisten dan berkelanjutan," sebutnya.

"Seperti contohnya baju yang kami pakai adalah baju yang dihasilkan dari sampah botol. Harapannya baju-baju seperti ini bisa banyak diproduksi ulang dan makin banyak ekonomi kreatif tumbuh sepanjang rute yang kami lewati," sambung Yansyah.




(dhm/dhm)


Hide Ads