Panglima TNI Lepas Tim Kampanye Stop Nyampah Sabang-Jakarta di Medan

Panglima TNI Lepas Tim Kampanye Stop Nyampah Sabang-Jakarta di Medan

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 09 Sep 2023 20:30 WIB
Panglima TNI Yudo Margono saat melepas tim yang akan mengkampanyekan Stop Wariskan Sampah
Foto: Panglima TNI Yudo Margono saat melepas tim yang akan mengkampanyekan 'Stop Wariskan Sampah' (Finta/detikSumut)
Medan -

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melepas tim yang sedang melakukan perjalanan dari Sabang menuju Jakarta untuk mengkampanyekan 'Stop Wariskan Sampah'. Tim ini terdiri dari enam orang anggota TNI dan satu aktivis lingkungan.

Pelepasan itu dilakukan di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Tim yang sebelumnya telah menempuh perjalanan dari Sabang menuju Medan, akan melanjutkan perjalanan dari Medan menuju Padang, Sumatera Barat.

Selain pelepasan tim tersebut, Yudo juga menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan dengan tema 'Generasi Muda Berwawasan Lingkungan untuk Indonesia Emas'. Dialog itu turut dihadiri oleh sekitar 5.000 pelajar dan mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hadir di sini membuka start untuk program 'Ricing Tide' yang mana ini sudah kita laksanakan dari Sabang ke Medan, nanti dari Medan ke Padang. Kemudian nanti sekitar tanggal 5 (Oktober) pas HUT TNI akan sampai Jakarta," kata Yudo Margono di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (9/9/2023).

Yudo mengatakan tim ini akan melakukan perjalanan ke sejumlah daerah untuk mengampanyekan penanggulan sampah. Menurutnya, permalasahan sampah di Indonesia sudah menjadi masalah yang harus segera diatasi. Bahkan, Yudo mengatakan permasalahan sampah ini bisa menggangu ketahanan nasional.

ADVERTISEMENT

"Sampah ini bukan permalasahan di Medan saja, di Indonesia dan seluruh dunia, semuanya sampah menjadi kendala utama.
Pasti akan mempengaruhi ketahanan nasional karena pengaruh sampah ni sangat sangat berpengaruh sekali terhadap lingkungan, sumber daya alam," ujarnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menyebut permalasahan sampah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI saja, tetapi juga masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan permasalahan sampah ini. Termasuk kata Yudo, peran generasi muda sangat penting dalam hal ini.

"Ini bukan peran TNI saja, tapi peran seluruh masyarakat Indonesia, semuanya harus ikut berperan. Tentunya kami mengajak masyarakat bersama TNI/Polri untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari sampah, termasuk para generasi muda ini," ujarnya.

Yudo mengatakan dirinya juga sudah berencana untuk memproduksi baju TNI dari hasil daur ulang sampah. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu upaya untuk mengelola sampah.

"Ke depan nanti akan kita gunakan sebagai contoh pakaian TNI, kemarin sudah kita contohkan untuk angkatan laut karena bisa digunakan untuk baju putih, rencananya waktu saya kepala staf angkatan Laut digunakan untuk baju prajurit karena itu kemarin kita lihat warnanya maupun kualitasnya sama dengan baju yang selama ini kita pakai. Tentunya kalau itu menjadi produk yang digunakan nanti tentunya sampah-sampah yang selama ini sudah terkumpul bisa didaur ulang, digunakan tidak hanya baju saja, tapi juga yang lain," kata Yudo.

Mulung Bareng Le Minerale

Muryansyah selaku Founder Parahita Mulung yang menginisiasi kegiatan itu mengatakan ada banyak tantangan yang dialami dia dan timnya saat melakukan kampanye 'Stop Wariskan Sampah' itu. Namun, dia menilai itu adalah sebuah perjuangan untuk mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang baik.

"Kami bertujuh memiliki keluh kesah bagaimana perjuangan ini sebetulnya adalah hal yang sangat menitik beratkan untuk bagaimana kita sampai ke sana. Namun, keluh kesah ini seiring perjalanan itu hilang, sirna dengan setiap hari kita bertemu dengan wajah baru, bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki semangat yang sama," kata Muryansyah.

"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa, apapun yang terjadi, rintangan yang kita hadapi, jutaan langkah yang kami lalui, kita tidak akan berhenti sebelum sampai titik tujuan untuk menyampaikan pesan. Pesannya adalah bagaimana setiap wilayah memiliki potensi untuk berkontribusi, menjaga ekosistem lingkungan yang ada," sambungnya.

Yansyah, sapaan akrab Muryansyah, berharap aksi-aksi serupa juga bisa diikuti oleh masyarakat lainnya. Termasuk, menurutnya, generasi muda.

"Harapannya kegiatan seperti ini tidak hanya kegiatan belaka, teman-teman berkumpul ribuan siswa, harapannya kami ingin dapat berkesinambungan dalam penyelematan lingkungan yang dapat dilakukan ke depannya," ujarnya.

Dalam gerakan ini, Muryansyah mengaku pihaknya juga menggandeng Le Minerale. Menurutnya, antara Parahita Mulung dan Le Minerale memiliki misi yang sama dalam pengelolaan sampah.

"Kita mempunyai tekad yang sama dengan Le Minerale. Jadi, dari tahun 2022 The Rising Tide bermitra dengan Le Minerale untuk bagaimana Permen LHK Nomor 75 dapat terimplementasi dengan baik. Bagaimana tanggung jawab produk yang dihasilkan itu tidak menjadi sampah, tapi menjadi produk yang bisa punya nilai ekonomi," kata Yansyah.

"Yang kita dorong adalah local pride, sesama Indonesia membangun satu kesatuan. Kita ingin membangun bagaimana local pride itu berdiri, secara konsisten bersaing kita bersatu meningkatkan unsur lokal, bangsa yang ada di Indonesia dapat berkompetisi dengan baik. Kita bekerjasama dengan le mineral atas dasar kesamaan itu," sambungnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads