Begini Strategi Raup Cuan dari Investasi Saham Pakai Metode Scalping

Begini Strategi Raup Cuan dari Investasi Saham Pakai Metode Scalping

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 28 Jul 2023 11:30 WIB
Ilustrasi investasi saham
Ilustrasi investasi saham. (Foto: Pixabay)
Medan -

Berinvestasi saham di pasar modal Indonesia semakin banyak diminati, terutama sejak masa pandemi COVID-19. Investor cukup mengandalkan gadget yang bisa dilakukan di manapun.

Modal yang dibutuhkan untuk melakukan investasi saham pun relatif terjangkau jika dibandingkan ketika investor berinvestasi pada properti, logam mulia, atau aset lainnya.

Namun, investor perlu strategi dalam berinvestasi saham. Hal ini karena ada risiko besar, yaitu kehilangan modal investasi jika harga saham yang dibeli para investor turun di bawah harga beli.

Ada dua strategi investasi saham yang bisa menjadi pilihan para investor untuk mengoptimalkan cuan. Yaitu, strategi teknikal dan strategi fundamental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, kali ini kita akan membahas strategi teknikal atau dengan metode scalping. Scalping menjadi salah satu cara untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek, hanya satu hari.

"Strategi teknikal yang belakangan ini sering menjadi topik pembahasan adalah scalping. Strategi trading saham ini merupakan suatu cara untuk menghasilkan keuntungan dengan cara yang cepat, periode tersebut biasanya dalam jangka pendek, yaitu satu hari. Seorang trader yang menerapkan strategi scalping saham ini biasa disebut juga dengan istilah scalper," ungkap Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut Muhammad Pintor Nasution, Jumat (28/7/2023).

Pintor menjelaskan, scalper melakukan transaksi pembelian saham kemudian menjual saham kembali dengan memasang target kenaikan yang tidak terlalu tinggi dalam pergerakan harga harian sahamnya.

"Oleh karena itu, seorang scalper memiliki frekuensi trading yang tinggi karena dapat membeli, kemudian menjual sahamnya dalam periode hari atau dalam suatu sesi perdagangan," ujarnya.

Adapun syarat utama dalam strategi ini, para scalper harus memonitor pergerakan pasar sepanjang sesi perdagangan. Biasanya scalper memiliki waktu cukup untuk trading saham dan dilakukan oleh seseorang yang memang sudah mahir atau cukup berpengalaman dalam trading saham.

ADVERTISEMENT

"Melalui pengalaman ini, para scalper mampu membaca pergerakan berdasarkan analisa teknikal dengan memanfaatkan posisi di level terendah untuk membeli saham dan melihat ada potensi ataupun sinyal untuk bisa naik ke level tertinggi saham yang ditargetkan," tutur Pintor.

Ketika seorang investor menggunakan strategi scalper saham, maka wajib mengamati dan bisa membaca tren pergerakan pasar dengan baik.

Dengan memiliki skill ini, seorang scalper bisa membaca dan mengetahui momentum yang tepat untuk mengambil keuntungan. Tentu perlu waktu atau jam terbang yang tinggi untuk bisa menguasai skill ini. Namun jika sudah ahli, para scalper bisa melakukan jual beli saham dengan waktu yang singkat karena sudah menguasai pola pergerakan sahamnya.

"Kemampuan mengelola risiko dan membatasi kerugian sangat dibutuhkan ketika seorang investor ingin menjadi seorang scalper. Alasannya karena frekuensi transaksi perdagangannya yang begitu tinggi," jelasnya.

Selain itu, manajemen keuangan saham yang kuat juga bisa membantu para scalper mendapatkan profit secara konsisten.

Prinsip scalping adalah memperbanyak profit dari sekian banyaknya transaksi perdagangan yang dilakukan. Meskipun investor berpeluang mengalami kerugian dalam beberapa transaksi-transaksi, hal ini akan terimbangi jika investor banyak melakukan transaksi.

"Jadi, jika modal investasinya hanya sedikit jangan selalu berharap mendapatkan keuntungan melalui strategi teknikal. Artinya, investor teknikal harus siap pada risiko kerugian sampai kehilangan seluruh modal investasi, dengan potensi keuntungan yang besar dan cepat pula," ucap Pintor.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads