Hari Bank Dunia 1 April: Arti, Sejarah dan Kontroversinya

Hari Bank Dunia 1 April: Arti, Sejarah dan Kontroversinya

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Jumat, 31 Mar 2023 14:40 WIB
World Bank atau Bank Dunia
Gedung Bank Dunia. (Foto: WorldBank.org)
Medan -

Hari Bank Dunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 April, sebagai peringatan atas berbagai peran penting yang dimainkan oleh lembaga keuangan global ini dalam mempromosikan pembangunan dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia.

Hari Bank Dunia merupakan kesempatan untuk mengapresiasi kontribusi Bank Dunia dalam memfasilitasi pembangunan ekonomi dan sosial di seluruh dunia, sambil mengingatkan pentingnya upaya bersama dalam memperkuat lembaga ini.

Bank Dunia didirikan pada tahun 1944, dengan tujuan membantu negara-negara yang terdampak Perang Dunia II untuk memulihkan ekonomi mereka dan membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat perang. Sejak itu, Bank Dunia telah berkembang menjadi salah satu lembaga keuangan global terbesar di dunia, dengan lebih dari 170 negara anggota dan lebih dari 10.000 karyawan yang bekerja di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikSumut sajikan informasi lengkap seputar Hari Bank Dunia. Simak selengkapnya!

Apa itu Bank Dunia?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Bank Dunia adalah organisasi skala internasional yang berdiri pada 1 April 1944. Tujuan Bank Dunia didirikan atas keinginan melawan angka kemiskinan.

Demi mewujudkan tujuan tersebut, Bank Dunia tak mampu berjalan sendiri. Bank Dunia melakukan afiliasi bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam kerjasama itu, Bank Dunia memiliki akses yang lebih mudah untuk membantu proyek-proyek pembangunan ekonomi bagi 170 negara yang terdaftar sebagai anggota Bank Dunia.

ADVERTISEMENT

Sejarah Bank Dunia

Peringatan Hari Bank Dunia bermula sejak adanya pembentukan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (Bank Dunia). Pembentukan tersebut terjadi pada 1 April 1944.

Peristiwa penting ini terjadi di BrettonWoods, New Hampshire.Saat itu terjadi sebuah konferensi penting dan di dalamnya dibahas pembentukan sebuah badan yang memainkan peran vital dalam perekonomian dunia.

Badan tersebut kemudian disebut dan dikenal sebagai Bank Dunia.Sebagai organisasi yang penting dan besar, Bank Dunia memiliki tujuan. Adapun tujuan itu adalah memberikan dana moneter atau dana bantuan pada negara-negara yang perekonomiannya sedang tidak sehat, agar tidak sampai mempengaruhi kondisi ekonomi wilayah yang ada di sekitarnya.

Tercatat, Prancis adalah negara pertama yang mendapatkan bantuan dari Bank Dunia. Pemberian dana tersebut bernilai 250 juta dollar AS. Ditujukan untuk membangun kembali infrastruktur negara Prancis yang hancur lebur pasca peperangan.

Setelah empat tahun berdirinya Bank Dunia, pergerakan dalam peminjaman dana untuk pembangunan ekonomi terjadi lagi. Setelah Prancis, kali ini negara Chili pada 1948 mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia untuk pembangkit listrik tenaga air dengan nilai pinjaman 13,5 juta USD.
Kemudian pada 1970, Bank Dunia menggelontorkan pinjaman ke lebih dari 40 persen di negara-negara berkembang yang mengalami kemiskinan. Serta melakukan pinjaman di sektor ekonomi, Bank Dunia juga turut memberikan pinjaman ke berbagai negara di sektor lingkungan, pembangunan pedesaan, air, sanitasi, Pendidikan, dan sebagainya. Diketahui Brasil adalah pinjaman pertama dalam sektor lingkungan. Terjadi pada tahun 1971 untuk pengendalian polusi.

Hingga kini, Bank Dunia masih menjalankan komitmen tersebut. Bahkan saat ini, Bank Dunia telah memberikan sejumlah pendanaan dalam berbagai aspek. Mulai dari ekonomi, lingkungan, hingga pendidikan.

Kontroversi Bank Dunia

Melansir laman resmi Universitas Negeri Makassar, keberadaan Bank Dunia yang membantu banyak sektor ternyata memiliki kontroversi. Banyak tundingan bahwa Bank Dunia dijadikan alat sebagai politik pihak asing untuk negara-negara yang dipinjamkan uang.

Landasan itu lantaran adanya satuperaturan penting terkait peran Bank Dunia. Disebutkan bahwa mereka berhak mengubah aturan Undang-Undang sebuah negara, sebelum menyetujui sebuah proposal peminjaman.

Hal inilah yang sampai sekarang terus memicu pro-kontra.Selain itu, tidak jarang jumlah utang sebuah negara pada Bank Dunia justru mencapai angka yang tak terkendali, hingga akhirnya malah menimbulkan kekacauan baru di negara yang bersangkutan.

Tidak semua pihak menganggap Bank Dunia sebagai lembaga yang positif. Beberapa kelompok dan organisasi masyarakat sipil mengkritik Bank Dunia karena dianggap lebih memihak kepada kepentingan korporat dan elit ekonomi, serta tidak cukup memperhatikan hak-hak masyarakat dan lingkungan hidup dalam proyek-proyek yang didanai oleh Bank Dunia.

Oleh karena itu, Hari Bank Dunia juga menjadi kesempatan untuk menyoroti masalah-masalah ini dan memperkuat upaya-upaya untuk memperbaiki transparansi dan akuntabilitas di lembaga ini.




(dpw/dpw)


Hide Ads