Sumbar Ekspor Lato-lato, Ekonom: Penyegar Perdagangan Internasional

Sumbar Ekspor Lato-lato, Ekonom: Penyegar Perdagangan Internasional

Kartika Sari - detikSumut
Selasa, 31 Jan 2023 23:00 WIB
Nok-nok or lato lato that is currently trending in Indonesia
Foto: Getty Images/iStockphoto/Dinar Bud
Medan -

Baru-baru ini, pengusaha asal Sumbar mengekspor lato-lato ke Malaysia dengan berat mencapai 785 kg. Ekspor lato-lato ini perdana dilakukan setelah mainan ini beberapa waktu belakangan viral di kalangan masyarakat.

Ekonom Sumut Armin Nasution menilai ekspor lato-lato ke Malaysia menjadi penyegar geliat ekspor. Hal ini tentunya harus menjadi kesempatan kepada pengusaha lain untuk dapat memasarkan produknya.

"Ini terobosan bahwa mainan ini yang dijual dengan harga merakyat. Kesempatan ini harus diambil oleh eksportir ataupun pengusaha untuk dapat memasarkan ke mancanegara. Mungkin secara global, ekspor lato-lato tidak akan terlalu banyak untuk neraca perdagangan tapi sebagai penyegar ataupun penambah keuntungan," ungkap Armin kepada detikSumut, Selasa (31/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Armin menilai, ekspor lato-lato ini diprediksi tak mampu bertahan lama apabila tak ada inovasi.

"Hobi seperti ini musiman. Kita lihat trennya sampai berapa lama, tapi tidak akan bertahan dengan durasi yang lama. Kalaupun bertahan, maka akan alami tren penurunan. Tapi untuk sementara ini masih oke apalagi menjadi salah satu solusi untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih rinci lagi, Armin kemudian menjelaskan bahwa geliat bisnis lato-lato akan sulit berkembang apabila semua orang sudah memiliki produk ini.

"Ini bukan barang habis pakai. Lato-lato ini kan barangnya tahan lama, satu saja kan sudah cukup. Perputaran barang ini kan jika satu orang sudah punya, maka orang lain yang akan membeli, begitu seterusnya, tidak ada perulangan pada orang pertama. Beda dengan makanan yang tiap hari dibeli," tutur Armin.

"Nanti akan ada permainan baru, lato-lato ini akan terlupakan. Berbeda dengan sepakbola ataupun tenis yang memang sudah ada cabang pertandingannya," pungkasnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads