Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyesalkan penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumut masih sedikit dari kalangan pelaku UMKM. Dia bahkan sampai mengomeli istrinya karena hal ini.
"Saya tanya tadi sama pak Ibrahim Bank Indonesia terkait jumlah pengguna KUR. Beliau menyesalkan masih sedikit sekali pengguna KUR. Kalau sulit mengeluarkan identitas, kita punya disdukcapil," ungkap Edy saat menghadiri IKM Boothcamp di Tiara Convention Centre, Selasa (15/11/2022).
Edy juga tak ragu mengomeli sang istri, Nawal Lubis untuk terus mengingatkan para pelaku UMKM yang dinilai masih minim menggunakan layanan KUR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang yang jualan di Medan atau di kabupaten ini selalu laku hanya persoalannya itu modal tadi, siapkan KUR. Istriku kuomelin terus, kubilang kau beri tahu dulu emak-emak itu kalau ada KUR. Terus (istri) bilang udah. Aku bilang 'mana'? Baru berapa persen ini, waktunya aja tinggal 2 bulan tahun ini. Udah capek kali lah ngomongnya," ujar Edy.
Kemudian, Edy juga sempat bercerita mengenai minimnya pemahaman KUR oleh masyarakat dan masih banyak yang menggunakan jasa rentenir.
"Saya tanya kenapa mereka tidak pakai KUR. Mereka bilang bunganya 3 persen, disana juga 3 persen. Aduh bodohnya lah rakyatku dia itu 3 persen per hari, itulah rentenir. KUR 3 persen per tahun," ujar Edy.
Disebutkan Edy jika pelaku UMKM dapat memanfaatkan KUR dalam pengembangan usaha, sehingga roda perekonomian dapat terus bergerak.
"Populasi penduduk kita ada 15 juta, pastinya sangat produktif dengan gerakan UMKM kita. Kita punya pasar, sehingga tinggal memfasilitasi modal untuk para UMKM sehingga ini mengalir. Dengan jumlah penduduk Sumut yang besar, ini sangat menjanjikan kemakmuran rakyat kita," pungkasnya.
(astj/astj)