Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi geram karena perbankan di Sumut masih menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen. Padahal pemerintah sudah menambah subsidi KUR sehingga menjadi 3 persen.
Awalnya Edy menyebut, dia memperoleh informasi dari pelaku UMKM bahwa bunga KUR yang mereka terima saat mengakses KUR di perbankan masih 6 persen. Padahal, seharusnya 3 persen.
"Bukan 6 persen, UMKM itu dapat 3 persen. Bagaimana ini BI? Jangan macam-macam kalian," ungkap Edy saat acara IKM Boothcamp di Tiara Convention Centre, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, dalam waktu dekat akan memanggil semua pimpinan perbankan yang ada di Sumut. Hal ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi temuan di lapangan itu.
"Saya mau kepastian nanti untuk BI, OJK, dan juga perekonomian. Ini (pelaku UMKM) anak-anak Anda ini, tolong tanggung jawab," tuturnya.
Sementara itu, Edy menegaskan agar pihak bank yang menerapkan 6 persen untuk dapat segera dikembalikan separuhnya kepada pelaku UMKM.
"Setelah aturan itu keluar, bagi yang sempat menggunakan dana bunga KUR 6 persen, harus dipulangkan, ini harus kita kawal. Setelah ini akan segera kita panggil," pungkasnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Ibrahim yang hadir pun langsung memberikan penjelasan untuk membenarkan pernyataan Edy terkait subsidi bunga KUR sebesar 3 persen.
"Sebetulnya ada subsidi dari pemerintah sebesar 3 persen. Jadi kalau masyarakat itu mendapat bunganya itu 6 persen tapi disubsidi pemerintah itu 3 persen," ujar Ibrahim.
Ratusan ibu-ibu pelaku UMKM di acara tersebut malah menyanggah bahwa mereka banyak yang tidak mendapatkan bunga sebesar 6 persen.
(dpw/dpw)