Sulit Dapat Kedelai Bersubsidi, Perajin Tahu-Tempe Ngadu ke Mendag

Lampung

Sulit Dapat Kedelai Bersubsidi, Perajin Tahu-Tempe Ngadu ke Mendag

Tommy Saputra - detikSumut
Jumat, 30 Sep 2022 17:09 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Bandar Lampung. (Tommy Saputra/detikSumut)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Bandar Lampung. (Tommy Saputra/detikSumut)
Bandar Lampung -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan para perajin tempe tahu di Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung. Zulhas kemudian mendapat keluhan dari perajin tentang sulitnya mendapatkan kedelai bersubsidi.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin mengatakan saat ini sulit untuk mendapatkan kedelai bersubsidi. Dia bilang syarat yang diberikan menyulitkan mereka.

"Kebanyakan dari kami kan usaha rumahan, untuk proses seperti itu menjadi rumit seperti nya. Mesti ada NIB (nomor induk berusaha), NIK (nomor induk kependudukan), lokasi dan lainnya, kami harap nanti bisa dipermudah lagi pak," katanya di hadapan Zulhas, Jumat (30/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia meminta kepada Mendag memperpanjang program subsidi kedelai untuk perajin tahu tempe yang telah berakhir Juli 2022 lalu. Pasalnya, realisasi volume penyaluran jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sehingga banyak perajin belum mendapatkan pasokan subsidi.

"Programnya jalan, tapi nggak lancar juga. Nggak seperti yang dibayangkan. Total target 40 ribu ton tapi realisasi kami hanya 3.839 ton untuk 3.242 perajin. Jadi hanya 10 persen dari potensi yang ada, salah satu penyebab ya syarat-syarat itu tadi," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi sejumlah keluhan yang ada, Zulkifli Hasan berjanji syarat-syarat administrasi akan dipermudah.

"Ini kan pas ada dari Bulog Lampung, saya minta jangan dipersulit ini para perajin tempe tahu, syarat dokumen itu hapus saja lah. Hobi kok nyusahin orang ya," katanya.

Zulhas Janji Naikkan Subsidi Kedelai. Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Zulhas juga mengatakan subsidi pemerintah yang diberi nama program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai oleh perajin tempe tahu itu akan diperpanjang. Dia juga akan mengusahakan menaikkan jumlah potongan (subsidi) yang tadinya Rp 1.000 per kilogram akan dinaikkan Rp 1.500.

"Realisasi penyaluran kedelai bersubsidi hanya sekitar 80 ribu ton atau 10 persen dari target 800 ribu ton. Itu pasti ada kendala, ternyata benar ada syaratnya itu. Nanti saya juga usulkan subsidinya dinaikkan jadi Rp 1.500 ya," terangnya.

Zulhas menambahkan, saat ini kedelai masih bergantung pada impor dari luar negeri. Sehingga harganya pun menyesuaikan dengan harga dunia.

Ketum PAN itu mengatakan sebenarnya ada solusi yang bisa berguna secara jangka panjang untuk masalah kedelai ini.

"Kita harus swasembada, nanti kedelai dibeli oleh pemerintah, kita harus cari bibit yang bagus," tandas dia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bukan dari APBN, Ini Skema Pendanaan Kopdes Merah Putih"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads