Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pecahan uang baru tahun emisi 2022 yang beredar di Sumatera Utara sudah mencapai Rp 167 miliar. Dari angka itu, pecahan Rp 5.000 yang paling banyak beredar.
"Minat masyarakat untuk menukarkan uang cukup tinggi. Cara yang mendistribusikan uang ini ada mekanisme penukaran ada yang dari kas keliling, maupun dari bank," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi, Rabu (7/9/2022).
Dikatakan Doddy, nominal edaran pecahan uang baru di Sumut sudah mencapai Rp 167 miliar dan penukaran paling banyak berasal dari bank konvensional sebesar 90,67 persen. Sisanya melalui kas keliling BI Sumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merinci, uang pecahan kecil paling banyak beredar beredar di masyarakat. Nominal Rp 5000 menjadi uang dengan nominal yang paling banyak beredar sebanyak 1,50 juta lembar. Kemudian pecahan Rp2.000 dan Rp1.000 dengan masing-masing sebanyak 1,42 juta lembar dan 1,34 juta lembar.
Dijelaskan Doddy, peluncuran pecahan uang baru ini bertujuan untuk peningkatan kualitas dan keamanan uang tunai yang beredar di masyarakat.
"Tujuan akhir emisi uang baru ini memastikan masyarakat memegang uang dengan kualitas baik dan juga aman tidak mudah dipalsukan dan juga mudah dikenali," kata Doddy.
Lanjutnya, dengan adanya uang baru tahun emisi 2022 ini akan membantu masyarakat dalam hal kualitas dan pengenalan uang baru sehingga minim adanya pemalsuan uang.
"Uang emisi baru ini ada aspek terkait yaitu, desainnya mudah dikenali, perbedaan dan panjang uangnya semakin besar sehingga mudah dikenali, sehingga teman tunanetra lebih mudah mengenali uang ini. Itu dari sisi perbaikan desain yang dilakukan. Kemudian pengaman seperti benang kertas dan tinta magnetik memperkecil pemalsuan uang kertas terbaru," pungkasnya.
(dpw/dpw)