Harga Gandum Naik, Pemkot Medan: Masih Ada Ubi dan Jagung

Harga Gandum Naik, Pemkot Medan: Masih Ada Ubi dan Jagung

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 11 Agu 2022 20:30 WIB
Rusia dan Ukraina Diharapkan Teken Kesepakatan Ekspor Gandum
Ilustrasi gandum. (Foto: DW (News)
Medan -

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan menyarankan agar masyarakat menggunakan panganan lokal selain gandum. Sebab saat ini harga gandum meroket ke level US$ 780,4 per gantang, imbas perang Rusia dan Ukraina.

"Ya memang pergunakan panganan lokal yang ada di daerah setempat. Memang itu program pemerintah menggunakan pangan lokal. Kalau misalnya gandum lokal tidak ada ya ubi atau jagung yang bisa diolah sehingga menarik dan enak," ungkap Kadis Ketahanan Pangan Medan Emilia Lubis kepada detikSumut, Kamis (11/9/2022).

Dikatakan Emilia, ubi dan jagung lokal memiliki ketersediaan yang besar di Kota Medan namun belum terlalu banyak dikreasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama zatnya dan cukup banyak pasokannya di Kota Medan. Namun karena tidak diolah menjadi cita rasa berbagai kreativitas jadi kurang diminati," ujarnya.

Tak hanya itu, untuk menggencarkan panganan lokal, Dinas Ketapang Kota Medan juga menyarankan kepada setiap hotel untuk menggunakan bahan baku lokal agar dapat memberdayakan petani lokal.

ADVERTISEMENT

"Kita juga menyarankan setiap hotel untuk menggunakan panganan lokal sebagai sarapan pagi. Cuma kalau bentuknya seperti ubi rebus ya tidak mau, harus dikreasikan," tutur Emilia.

Terkait kebutuhan pangan, Emilia memastikan Kota Medan tercukupi. Namun diperlukan adanya kreativitas dari pengusaha agar panganan lokal semakin digemari.

"Sekarang dibutuhkan untuk masyarakat memakan singkong. Jika sudah kebutuhannya tinggi, petani juga berlomba, kan ini bisnis. Ketersediaan pangan kita cukup namun memang ada kenaikan harga secara nasional," pungkasnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads