Geliat industri pariwisata di Sumatera Utara yang mulai meningkat membawa dampak positif terhadap penjualan tiket pesawat. Kondisi ini juga didukung dengan dibukanya pintu kedatangan internasional di bandara.
Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) mencatat, omzet penjualan tiket pesawat di Sumut bahkan naik 100 persen seiring meredanya pandemi COVID-19.
"Sejak pandemi mulai memasuki new normal, penjualan tiket itu sudah ada nafasnya untuk rekan travel agent, maskapai, dan juga perhotelan. Bisnis kita ini sudah mulai recover, tapi memang belum normal tapi lumayan daripada tidak sama sekali," ungkap Ketua Astindo Sumut Wilson Halim kepada detikSumut, Senin (8/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merinci, sepanjang semester I 20202, penjualan tiket pesawat di Sumut mencapai 35 ribu sampai 50 ribu tiket per bulan. Angka ini naik hingga 100 persen dibanding tahun lalu. Astindo sendiri menaungi 35 agen travel di Sumut.
"Kalau dibandingkan 2021 kenaikannya di atas 100 persen. Kalau sebelum pandemi, kita saat ini mencapai 50-60 persen. Kalau untuk penjualan tiket rata-rata kontribusi kita itu sekitar 35-50 ribuan tiket per bulan dari seluruh agen yang tergabung dalam Astindo Sumut," ujarnya.
Wilson menyebutkan, sejauh ini tiket yang paling banyak diburu adalah rute tujuan Medan-Jakarta, Medan-Bali, Medan-Malaysia, dan Medan-Singapura.
"Kalau masyarakat Medan pada umumnya itu untuk domestik rute ke Jakarta dan Bali yang masih paling banyak. Nah kalau untuk luar negeri, negara tetangga kita yang masih paling banyak seperti Singapura dan Malaysia, khususnya Kuala Lumpur dan Penang," kata Wilson.
Dengan mulai bangkitnya geliat travel agent tiket perjalanan di Sumut, Wilson berharap agar hal ini dapat terus membaik. Diakui Wilson, awal masa pandemi lalu, penjualan tiket turun drastis tanpa ada transaksi penjualan sehingga ada beberapa agen travel yang mengalihkan bisnis.
"Semasa pandemi lalu ada travel agent yang mengalihkan bisnisnya seperti bisnis tanaman, penjualan alat kesehatan bahkan ada juga yang berbisnis makanan. Saya salut juga kepada teman-teman yang tidak komplain tapi berpikir agar dapat tetap bertahan hidup," pungkasnya.
(dpw/dpw)