Sejumlah pabrik kelapa sawit di Riau mulai berhenti membeli sawit dari petani. Hal itu dilakukan karena kapasitas tangki timbun penuh imbas dari larangan ekspor crude palm oil (CPO).
Salah satunya pabrik kelapa sawit yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, PT Wanasari Nusantara. Di sana ada antrean panjang dari truk bermuatan sawit yang terus terjadi sejak beberapa dan hari tak kunjung selesai.
Humas PT Wanasari Nusantara, Nurendro mengatakan pihaknya mulai tak membeli sawit dari petani hari ini. Sebab masih terjadi antrean panjang truk pengangkut sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya mulai tidak menerima buah. Ada beberapa alasan, pertama itu karena terjadi antrean panjang. Sehari sampai 150 truk itu di pabrik kita," kata Nurendro, Rabu (18/5/2022).
Nurendro mengaku menghentikan membeli sawit untuk menyelesaikan antrean truk di pabrik. Hal itu untuk menghindari agar tak busuk.
"Kita mau selesaikan yang antrean dulu. Ini ditambah lagi tangki sudah mau penuh. Kita selesaikan dulu ini biar buah yang ada di mobil antrean tidak busuk. Kasihan nanti petani," katanya.
Untuk tangki timbun, Nurendro mengaku sudah nyaris penuh. Sebab saat ini sepi pembeli akibat larangan ekspor CPO dan sejenisnya.
"Kita tangki timbun untuk dijual CPO tidak ada pembeli. Mereka biasakan beli untuk ekspor, tapi ekspor dilarang. Jadi mereka yang mau beli pada nunda dan dampaknya ke kita. Kita sehari itu 1200 ton. Kalau dari petani hanya bisa terima 600 ton/hari," kata Nurendro.
Terkait banyak pabrik akan turut, sejumlah petani pun pasrah jika harga sawit murah. Sebab petani hanya berpikir bagaimana sawit mereka laku terjual dan tidak busuk di batang.
"Kalau petani ini berpikir gimana caranya buah bisa terjual, harga tidak jadi masalah. Kan semua pabrik sudah mau penuh. Ya kalau penuh mau kemana disimpan. Kami setop membeli sawit petani swadaya sendiri dilakukan mulai besok. Dibuka lagi sampai batas waktu yang nanti akan kita sampaikan. Intinya kita tidak mau petani rugi, biarlah buah di pohon dulu daripada busuk sebelum sampai pabrik," katanya.
Harga sawit di pabrik sendiri saat ini Rp 1.800/Kg dan pernah sampai Rp 1.700 an. Kenapa ini terjadi, karena di Kuantan Singingi ini banyak PKS tidak punya kebun sehingga masih mengandalkan sawit dari petani swadaya.
Selain PT Wanasari Nusantara, pabrik lain disebut sudah ada yang setop membeli sawit. Pabrik tersebut yakni PT Citra Riau Sarana.
"Sebelum kita sudah ada yang berhenti tak menerima buah lagi (PT Citra). Ini karena kapasitas tangki penuh, mau bagaimana lagi," katanya.
(ras/astj)