Seiring bertambahnya usia, rambut yang memutih adalah salah satu hal yang wajar. Dari kasus yang terjadi, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah mewarnai rambut. Banyak lansia memutuskan untuk mewarnai rambut mereka untuk menutupi uban.
Selain lansia, ternyata para remaja saat ini juga tertarik melakukan hal tersebut. Mewarnai rambut adalah salah satu cara cepat untuk mengubah penampilan, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Pewarna rambut yang banyak mengandung bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan. Dilansir dari laman Puskesmas Perampuan, ada beberapa risiko yang bisa ditimbulkan jika mewarnai rambut terlalu sering, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mengandung Kimia Berbahaya
Dalam pewarna rambut yang sering kita gunakan saat ini banyak terkandung bahan kimia berbahaya. Bahan kimia tersebut akan meresap ke dalam tubuh dan menjadi risiko jika terlalu sering mengubah warna rambut.
2. Menimbulkan Alergi dan Iritasi Kulit
Terlalu sering mewarnai rambut, akan banyak bahan kimia yang tersimpan di dalam tubuh. Hal ini akan memicu timbulnya alergi baru yang diakibatkan dari hal tersebut, selain alergi juga bisa menimbulkan iritasi kulit yang akan sangat mengganggu bagi si penderita.
3. Pencemaran Lingkungan dan Air
Ketika mencuci pewarna rambut sehabis kita pakai, itu akan mencemarkan lingkungan dan air yang terkontaminasi. Bahan kimia yang terkandung akan mengganggu ekosistem air.
4. Menyebabkan Kanker
Pewarna rambut sudah banyak dikaitkan sebagai penyebab kanker, terutama kanker payudara dan kanker darah. Beberapa zat kimia yang terkandung di dalamnya menjadi penyebab utama kanker tersebut, hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut.
5. Perubahan Kualitas Udara
Para pekerja di salon kecantikan yang terlalu sering terpapar pewarna rambut akan lebih rentan dalam masalah kesehatan. Hal tersebut dikarenakan udara di dalam salon kecantikan sudah terkontaminasi dengan zat kimia yang ada pada pewarna rambut.
Artikel ini ditulis Alifah Rose Wiana, mahasiswa Praktik Kerja Lapangan dari UIN Sumut di detikSumut.
(afb/afb)











































