Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Gangguan Mental? Ini Faktanya

Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Gangguan Mental? Ini Faktanya

Rindi Antika - detikSumut
Jumat, 05 Des 2025 08:30 WIB
Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Gangguan Mental? Ini Faktanya
Foto: Shutterstock
Medan -

Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor. Perubahan iklim disebut-sebut dapat mempengaruhi kesehatan mental, bernarkah?

Indonesia sendiri memiliki Iklim tropis sehingga hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Dikutip dari Jurnal Muhammadiyah Jakarta, Suhu panas dapat menimbulkan berbagai dampak pada manusia seperti mempengaruhi kualitas tidur, kesehatan fisik, hingga fungsi kognitif yang terganggu, menyebabkan emosi menjadi tidak stabil. Hal tersebut akan berdampak pada kesehatan mental masyarakat.

Perubahan Iklim Berefek ke Psikologis Anak dan Lansia

Perubahan iklim memberikan dampak, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan bencana alam. Bencana alam tentunya akan membawa efek psikologis terutama bagi kelompok yang lebih rentan seperti anak-anak, dan lansia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak psikologis yang dapat terjadi seperti meningkatnya tingkat kecemasan, hingga gangguan stres pasca-trauma. Menurut penelitian yang dilakukan Clayton dan Karazsia seseorang pada usia dewasa muda juga rentan kecemasan dapat mengalami dampak dari perubahan iklim dan berpotensi menimbulkan gangguan psikologis, depresi, dan kecemasan hingga mengalami gangguan tidur pada orang dewasa muda.

ADVERTISEMENT

Meningkatnya Melatonin karena Suhu Dingin

Pada sisi lain, suhu dingin yang terjadi pada musim hujan meningkatkan produksi Melatonin. Melatonin adalah hormon yang mengatur tidur, dan diproduksi sebagai respons terhadap kegelapan. Produksi hormon melatonin yang berlebihan pada musim dingin dapat menyebabkan lesu.

Dari variabel sosial curah hujan yang ekstrem berdampak pada terbatasnya mobilitas. Hal ini meningkatkan potensi penarikan diri dari lingkungan sosial dan hipoaktivitas, yang menjadi salah satu faktor pening resiko depresi.

Hubungan antara musim dan kesehatan mental mencapai titik klinis pada kasus Gangguan Afektif Musiman (Seasonal Affective Disorder/SAD), sebuah subtipe dari Gangguan Depresi Mayor (DSM-5).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video BMKG-Wamen PU Bahas Ancaman Perubahan Iklim Terhadap Infrastruktur RI"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads