Harapan Baru Warga Binaan saat Hari AIDS di Riau, Jaminan Kesehatan jadi Prioritas

Raja Adil Siregar - detikSumut
Kamis, 04 Des 2025 19:26 WIB
Foto: Plt Ketua TPP PKK saat kunjungi Lapas di Pekanbaru (Dok Diskominfotik Riau)
Pekanbaru -

Hari AIDS Sedunia jadi momen penting bagi warga binaan Lapas di daerah Riau. Khususnya terkait jaminan kesehatan yang layak.

Harapan baru itu datang saat Plt Ketua TP PKK Provinsi Riau, Adrias Hariyanto turun ke Lapas Kelas IIA Pekanbaru membawa nuansa berbeda. Ia datang sebagai sosok ibu yang ingin memastikan setiap warga binaan mendapatkan hak kesehatan tanpa melihat kondisi dan tempat mereka berada.

Dikatakan Adrias, bahwa ini merupakan bentuk komitmen untuk merangkul semua kalangan. Bergandeng tangan Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan, melakukan skrining HIV sebagai bentuk perlindungan bagi warga binaan.

"Setiap kita termasuk warga binaan punya hak yang sama untuk dapat perlindungan dan layanan kesehatan layak. Kesehatan adalah hak dasar dan tidak boleh ada satu pun tertinggal," ujarnya di Lapas Perempuan Pekanbaru, Kamis (4/12/2025).

Adrias datang dengan pemeriksaan deteksi HIV sebagai langkah nyata mendeteksi dini kesehatan warga binaan. Dengan deteksi awal, pencegahan penularan bisa dilakukan dengan penanganan cepat dan tepat.

"Screening HIV yang dilakukan ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah langkah nyata untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan, mencegah penularan. Sehingga pihak Dinas Kesehatan dapat memberikan penanganan yang tepat dan menghilangkan stigma terhadap ODHA, khususnya perempuan," kata istri Pelaksana Tugas Gubernur Riau, SF Hariyanto itu.

Adrias juga menyampaikan pesan reflektif di momen peringatan Hari AIDS Sedunia. Adrias menilai ini jadi momentum bahwa HIV bukanlah aib.

"Tidak ada alasan untuk mengucilkan seseorang. Mereka yang hidup dengan HIV berhak mendapatkan perlakuan manusiawi, ruang untuk memperbaiki diri, dan kesempatan menjalani hidup yang lebih baik," katanya.

Untuk itu, warga binaan dapat memanfaatkan seluruh program pembinaan yang tersedia, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan maupun kegiatan peningkatan kesehatan. Sehingga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama berada di dalam sel akan menjadi bekal penting saat kembali ke masyarakat.

"Keberadaan ibu-ibu di tempat ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru ini adalah waktu untuk memperbaiki diri, menata masa depan, dan mempersiapkan bekal untuk kembali ke tengah keluarga dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dokter Dahlia Eka Okta mengungkap ini menjadi bagian penting dari upaya penanggulangan HIV/AIDS di Riau. Skrening dilakukan secara terstruktur agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin.

"Jika ada yang hasil tesnya positif, tentu kami langsung memberikan pengobatan lanjutan. Jumlah warga binaan yang mengikuti kegiatan hari ini adalah 200 orang WBP di Lapas Kelas IIA dan 100 orang WBP di Lapas Perempuan," kata Dahlia.



Simak Video "Video Kemenkes Ubah Rujukan RS Berjenjang ke Berbasis Kompetensi di 2026"

(ras/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork