Jaringan telekomunikasi di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terputus tiga hari terakhir akibat banjir bandang dan longsor. Pemprov Sumut dengan Basarnas hingga TNI AU bakal memasang Starlink agar warga bisa berkomunikasi dengan keluarga yang di lokasi.
Hal itu diketahui dari unggahan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution di Instagram pribadinya. Bobby terlihat melaksanakan rapat koordinasi terkait penanganan banjir bandang-longsor di sejumlah kabupaten/kota di Sumut dengan Forkopimda.
Kadis Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap membenarkan soal rencana pemasangan Starlink. Ia mengatakan jika pemasangan itu dilakukan bersama Basarnas dan TNI AU.
"Starlink support dari Pemprovsu dan Basarnas serta TNI AU," kata Erwin Hotmansyah Harahap saat dihubungi, Kamis (27/11/2025).
Lebih lanjut, dalam unggahan itu, Bobby menjelaskan jika akses menuju Sibolga-Tapteng masih terputus. Pihaknya bakal menyalurkan bantuan logistik menggunakan pesawat Hercules.
"Barang-barang yang mau dibawa menggunakan Hercules, termasuk bahan bakarnya dan lain-lainnya kami dari Provinsi Sumatera Utara akan full backup semua, tolong dipenuhkan semua karena memang tadi di media sosial masih ada sebagian yang dapat dan juga bahan makanan sudah mulai menipis," ucap Bobby Nasution di video yang dilihat, Kamis (27/11).
Selain itu, Bobby juga menyebutkan agar alat berat dari Dinas PUPR dan Kodam I/Bukit Barisan bakal dikerahkan untuk membuka akses jalan ke Sibolga-Tapteng. Sedangkan akses ke Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan disebut masih bisa dilalui.
Bobby meminta agar akses jalan yang dibuka yang dapat diselesaikan dalam satu dua hari. Sehingga mempercepat penyaluran logistik.
"Kita fokuskan ke jalan yang satu dua hari bisa dibuka agar barang-barang atau logistik yang lain bisa masuk selain dari udara," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Jaringan telekomunikasi di wilayah Kota Sibolga-Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), terputus akibat banjir bandang dan longsor. Perantau di Kota Medan panik karena tidak bisa mengetahui kondisi keluarga mereka di wilayah tersebut.
Salah satu perantau asal Tapteng di Medan, Mangara Wahyudi, mengatakan jika orang tuanya terjebak di lantai 2 rumah mereka di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik.
"Orang tua terjebak di lantai dua dari semalam," kata Mangara Wahyudi, Rabu (26/11).
Mangara menyebutkan belum mengetahui apakah keluarganya sudah dievakuasi atau belum hingga saat ini. Sebab komunikasi terputus sejak kemarin sore.
"Tercatat sejak jam 3 sore semalam bahkan jaringan masih belum pulih, perkembangan evakuasi belum tahu," sebutnya.
Warga lain bernama Lina Wandy juga menyampaikan hal serupa. Ia tidak dapat menghubungi keluarganya sejak kemarin.
"Tolong untuk kota Sibolga terutama tim SAR mulai dari Pandan, Sarudik sampai Parambunan mohon infonya keluarga ku terutama mamak ku dan kakak ku atas nama Minar Situmeang dan Desryna Yanti ku mohon sampaikan ke saya kabar dann keberadaannya dari semalam," tulis Lina Wandy.
Lina bersama saudaranya mengaku tidak tidur sejak kemarin karena menunggu informasi soal keluarganya. Ia berharap unggahannya disebar agar mengetahui kondisi keluarganya.
"kami anak-anaknya yg di perantauan risau sampai tak tidur semalaman memikirkan keadaan mereka di sana," imbuhnya.
Simak Video "Video Tim SAR Evakuasi Warga Terdampak Banjir-Longsor di Sibolga-Tapteng"
(afb/afb)