Ribuan pengendara terjaring razia hingga hari ketiga pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2025 yang dilaksanakan Direktorat lalu lintas Polda Sumut.
Hal itu diungkap Kasubbdit Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani. Dalam penindakan terhadap para pelanggar aturan lalulintas tersebut, pihaknya juga melakukan edukasi.
"Adapun pembinaan melalui teguran mencapai 1.107 kasus, total penindakan hari ketiga berjumlah 1.197 kasus," katanya kepada detikSumut, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi penegakan hukum pihaknya konsisten untuk menerapkan pendekatan yang berbasis teknologi saat melakukan penilangan, dari data yang dihimpun sampai hari ketiga ada puluhan pengendara yang terjaring pelanggaran lalu lintas Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) .
"Tercatat 40 pelanggaran melalui ETLE statis dan 50 melalui ETLE mobile, yang menunjukkan komitmen tanpa kompromi terhadap transparansi," katanya.
Tingkat pelanggaran Operasi Zebra Toba 2025 hari ketiga ini menurun jika dilihat dari data pelanggaran di hari kedua pada Selasa (18/11/2025). Di hari kedua tercatat 60 kasus pelanggaran melalui ETLE statis dan 55 kasus melalui ETLE mobile. Tidak ada tilang manual yang diterapkan. Teguran kepada pelanggar di hari kedua mencapai 1.142 teguran dan total penindakan berjumlah 1.257 kasus.
Siti mengatakan, Operasi Zebra Toba 2025 Polantas (Polisi Lalu Lintas) Polda Sumut juga mengedukasi sejumlah komunitas motor, perusahaan dan instansi pendidikan di Sumut untuk patuh berlalulintas guna menghindari tingkat kecelakaan.
"Giat sambang kepada komunitas kendaraan roda dua dan roda empat tercapai 68 kegiatan, sementara sosialisasi tertib berlalu lintas ke sekolah dan kampus meningkat tajam menjadi 75 kegiatan,"imbuhnya.
Dikatakannya, Bus dan kendaraan operasional perusahaan menjadi sasaran prioritasnya karena tingkat kecelakaan antarkota maupun provinsi, sangat rawan, sehingga perlu disosialisasikan dan edukasi secara spesifik terkait standar kendaraan operasional yang layak untuk melintas.
"Kegiatan preventif, peningkatan yang signifikan kembali terlihat, ramp check terhadap pengemudi bus dan truk dilakukan 41 kali, edukasi kepada perusahaan dan pabrik juga naik menjadi 47 kegiatan, menunjukkan bahwa dunia usaha turut menjadi sasaran penting dalam upaya menekan angka pelanggaran," jelasnya.
Tak hanya itu, ratusan petugas dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di area rawan kecelakaan dan rawan bencana alam seperti rawan longsor, sekaligus patroli di sejumlah titik yang dianggap rawan kecelakaan.
"Personel ditempatkan pada berbagai titik rawan pelanggaran sebanyak 564 kegiatan, disertai giat patroli yang makin diperkuat dengan 657 kegiatan. Operasi Turjawali juga berlangsung masif dengan 1.388 kegiatan, menunjukkan mobilitas personel yang semakin aktif dalam mencegah pelanggaran dan kecelakaan," ucapnya.
Sementara, Kaopsda Operasi Zebra Toba 2025, Kombes Pol Firman Darmansyah, mengatakan bahwa peningkatan kegiatan hari ketiga adalah bagian dari strategi untuk memaksimalkan kesadaran publik.
"Kami melihat adanya respons positif dari masyarakat. Di hari ketiga ini, pola pelaksanaan semakin dimasifkan untuk memastikan seluruh lapisan mendapat edukasi dan pengawasan,"katanya.
Dia berharap dengan mengedepankan razia edukasi dan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sumut dalam berkendaraan.
"Harapannya, perubahan perilaku berkendara dapat muncul dari kesadaran, bukan semata karena penindakan keselamatan adalah prioritas utama kami," ucapnya.
(nkm/nkm)











































