Badan pertahanan sipil di Gaza melaporkan bahwa sebanyak 55 jenazah berhasil ditemukan di bawah reruntuhan bangunan setelah pasukan Israel menarik diri dari wilayah tersebut seiring diberlakukannya gencatan senjata. Jenazah-jenazah itu kemudian dibawa ke berbagai rumah sakit di seluruh Gaza.
Dikutip detikNews dari AFP, Jumat (10/10/2025), pejabat tim penyelamat yang berada di bawah otoritas Hamas, Mohammed al-Mughayyir, menyatakan bahwa pihaknya menemukan sedikitnya 55 jenazah, namun belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai waktu maupun penyebab kematian para korban tersebut.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, menyebut bahwa 33 di antara jenazah tersebut telah dibawa ke rumah sakit di sekitar Kota Gaza yang menjadi pusat serangan intensif Israel sebelum gencatan senjata pada hari Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Salmiya juga menambahkan bahwa salah satu korban tewas ditembak pasukan Israel pada hari yang sama di dekat kawasan Baraka, Sheikh Radwan, yang terletak di bagian utara Kota Gaza.
Di sisi lain, militer Israel mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah menghentikan semua serangan sebagai bentuk persiapan menuju perjanjian gencatan senjata sekaligus pemulangan para sandera.
Penarikan pasukan tersebut juga menandai berakhirnya tenggat waktu 72 jam yang diberikan kepada Hamas untuk membebaskan sandera terakhir di Gaza, sesuai dengan rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
(nkm/nkm)