Apa yang Terjadi saat Tubuh 14 Hari Tak Konsumsi Gula? Ini Penjelasan Dokter

Apa yang Terjadi saat Tubuh 14 Hari Tak Konsumsi Gula? Ini Penjelasan Dokter

Sonia Basoni - detikSumut
Selasa, 19 Agu 2025 09:00 WIB
Closeup sugar piling up the shape of the hill from wooden spoons and sugar cubes on a black background. selective focus.
Foto: Getty Images/Aphirak Thila
Medan -

Orang yang mulai diet biasanya mengurangi konsumsi gula, bahkan ada yang langsung berhenti. Jika langsung berhenti mengonsumsi gula tentu akan berdampak terhadap tubuh.

Dr. Eric Berg mengatakan tubuh akan merespons dengan rasa ingin makan gula yang kuat. Hal ini terjadi karena otak terbiasa mendapatkan lonjakan dopamin dari rasa manis.

Gejala seperti mudah marah, lelah, sakit kepala, mual juga akan terjadi pada sebagian orang akibat berhenti mengonsumsi gula. Gejala ini muncul karena tubuh sedang beradaptasi dan melakukan proses detoksifikasi, sehingga gejala tersebut akan mereda seiring waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangi Konsumsi Gula Bertahap

Oleh karena itu, dia menyarankan agar pengurangan gula dilakukan secara bertahap untuk mengurangi ketidaknyamanan pada fase awal saat diet gula.

Begitu tubuh mulai terbiasa tanpa asupan gula tambahan, perubahan positif mulai terasa. Sumber energi tubuh akan beralih dari gula ke cadangan lemak, sehingga seseorang dapat bertahan lebih lama tanpa makan sekaligus merasakan peningkatan energi. Bagi sebagian orang yang sebelumnya mengalami depresi atau kecemasan, kondisi suasana hati bisa menjadi lebih stabil dan positif.

ADVERTISEMENT

"Anda akan memiliki lebih banyak energi karena tubuh mulai memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber energi," ujarnya dikutip detikFood dari Ladbible.

Kulit Lebih Cerah Setelah Berhenti Konsumsi Gula

Selain itu, Dr. Berg menyebutkan fokus dan konsentrasi dapat meningkat setelah melewati fase awal adaptasi. Secara fisik, peradangan dan rasa nyeri di tubuh cenderung berkurang, sementara kesehatan kulit membaik dan tampil lebih bercahaya.

"Anda akan menyadari bahwa kondisi kulit Anda menjadi jauh lebih baik dan tampak lebih sehat bercahaya," sambungnya.

Para ahli kesehatan juga sepakat bahwa konsumsi gula berlebihan dapat memperburuk kondisi kulit, termasuk memicu jerawat.

Meski manfaatnya menjanjikan, para pakar mengingatkan bahwa setiap perubahan pola makan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan gizi dan idealnya di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Mengurangi konsumsi gula secara bertahap, bukan langsung menghentikannya total, dapat membantu tubuh beradaptasi dengan lebih nyaman sekaligus memaksimalkan hasil yang diperoleh.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads