Gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh saat ini berstatus waspada atau level II. Warga diminta menghindari daerah yang dinyatakan bahaya serta tetap siaga.
"Mengingat aktivitas Gunung Bur Ni Telong yang meningkat, kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga. Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi tentang status gunung dan ikuti arahan petugas terkait," kata Kasat Samapta Polres Bener Meriah Iptu Zulkarnel kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).
Zulkarnel meminta warga tetap tenang dan tidak terpengaruh kabar hoaks. Masyarakat diminta mencari informasi ke sumber resmi seperti BPBD Bener Meriah, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Bur Ni Telong dan aparat kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, penduduk di sana juga diimbau mematuhi larangan mendekati atau mendaki ke area kawah sesuai rekomendasi dari otoritas kebencanaan. Bila terjadi situasi darurat, warga diharapkan segera mengikuti petunjuk evakuasi.
"Keamanan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan dan memastikan langkah penanganan yang tepat," jelas Zulkarnel.
Sebelumnya, status gunung api Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh dinaikkan menjadi Level II atau waspada. Perubahan status itu menyusul terjadi peningkatan aktivitas gempa di gunung tersebut.
"Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas gunung api Bur Ni Telong dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada) terhitung sejak tanggal 2 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid seperti dikutip detikSumut dari situs resminya, Minggu (3/8).
Menurutnya, aktivitas vulkanik gempa di Bur Ni Telong mengalami peningkatan cukup signifikan pada Juli terutama tanggal 22-24. Hal itu menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak menerus.
Pada Juli tercatat 24 kali gempa tektonik lokal yang mengindikasikan peningkatan tekanan regional di sekitar gunung api Bur Ni Telong. Peningkatan aktivitas gempa juga tercatat selama 1-2 Agustus. Selama periode 1 Juli hingga 2 Agustus disebutkan aktivitas hembusan asap kawah gunung api Bur Ni Telong masih tidak teramati.
"Data kegempaan dari tanggal 1 Juli-2 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB, 11 kali gempa vulkanik dangkal, 121 kali gempa vulkanik dalam, 24 kali gempa tektonik lokal dan 60 kali gempa tektonik jauh," jelas Wafid.
Pasca peningkatan status menjadi waspada, Badan Geologi meminta masyarakat dan pengunjung atau pendaki agar tidak mendekati area kawah Bur Ni Telong dalam radius 1.5 km. Pendaki juga diimbau tidak di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan.
"Karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan," ujar Wafid.
(agse/dhm)