Status Waspada, Pendakian ke Gunung Bur Ni Telong Bener Meriah Ditutup

Status Waspada, Pendakian ke Gunung Bur Ni Telong Bener Meriah Ditutup

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 05 Agu 2025 12:21 WIB
Gunung Bur Ni Telong, Bener Meriah, Aceh. (dok Kementerian ESDM)
Foto: Gunung Bur Ni Telong, Bener Meriah, Aceh. (dok Kementerian ESDM)
Bener Meriah -

Status gunung api Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh dinaikkan menjadi Level II atau waspada. Pendakian ke gunung itu ditutup sementara.

"Karena status waspada, untuk track wisata sudah tidak memungkinkan, jadi untuk sementara jalur pendakian kita tutup," kata Kepala Desa Rembune, Kecamatan Timang Gajah, Suhadi kepada wartawan, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, penutupan dilakukan hingga status gunung itu dinyatakan normal kembali. Saat ini sudah banyak pendaki dari berbagai kalangan yang mendaftar untuk melakukan pendakian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhadi menyebutkan, di gunung itu biasanya juga dilakukan pengibaran bendera merah putih untuk merayakan HUT RI. Pihaknya akan memberitahu pendaki soal penutupan tersebut.

"Untuk aktivitas masyarakat masih seperti biasa karena masyarakat kita petani kopi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, status gunung api Bur Ni Telong di Bener Meriah, Aceh dinaikkan menjadi Level II atau waspada. Perubahan status itu menyusul terjadi peningkatan aktivitas gempa di gunung tersebut.

"Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas gunung api Bur Ni Telong dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada) terhitung sejak tanggal 2 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid seperti dikutip detikSumut dari situs resminya, Minggu (3/8).

Menurutnya, aktivitas vulkanik gempa di Bur Ni Telong mengalami peningkatan cukup signifikan pada Juli terutama tanggal 22-24. Hal itu menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak menerus.

Pada Juli tercatat 24 kali gempa tektonik lokal yang mengindikasikan peningkatan tekanan regional di sekitar gunung api Bur Ni Telong. Peningkatan aktivitas gempa juga tercatat selama 1-2 Agustus. Selama periode 1 Juli hingga 2 Agustus disebutkan aktivitas hembusan asap kawah gunung api Bur Ni Telong masih tidak teramati.

"Data kegempaan dari tanggal 1 Juli-2 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB, 11 kali gempa vulkanik dangkal, 121 kali gempa vulkanik dalam, 24 kali gempa tektonik lokal dan 60 kali gempa tektonik jauh," jelas Wafid.

Pasca peningkatan status menjadi waspada, Badan Geologi meminta masyarakat dan pengunjung atau pendaki agar tidak mendekati area kawah Bur Ni Telong dalam radius 1.5 km. Pendaki juga diimbau tidak di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan.

"Karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan," ujar Wafid.




(agse/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads