Berhasil Tangani Karhutla di Sumbar, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Sumatera Barat

Berhasil Tangani Karhutla di Sumbar, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 29 Jul 2025 19:45 WIB
Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy. (Istimewa)
Foto: Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy. (Istimewa)
Padang -

Pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang selama dua hari hingga 31 Juli 2025, karena dinilai berhasil membantu penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di daerah itu.

Keputusan perpanjangan diambil dalam rapat evaluasi bersama terkait pelaksanaan OMC yang dihadiri BNPB, BMKG Pusat, Kepala BMKG Stasiun BIM, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, PT Songo Aviasi Indonesia serta tim OMC lainnya, Selasa (29/7/2025).

"Dari rapat tadi, berdasarkan hasil evaluasi BNPB dan BMKG maka perpanjangan Operasi Modifikasi Cuaca di Sumatera Barat itu ditambah hanya untuk dua hari ke depan," kata Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Rudy, dari hasil rapat evaluasi bersama tersebut diketahui pelaksanaan OMC selama lima hari di Sumbar menunjukkan hasil yang signifikan. Pasalnya, sejak OMC dilaksanakan, jumlah Karhutla di Sumbar sudah mendekati nol kejadian, terutama di daerah Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok.

"Alhamdulillah, modifikasi cuaca yang kita lakukan, oleh BNPB dan BMKG berjalan lancar dan hasilnya luar biasa. Ada penekanan yang luar biasa, sehingga Karhutla tadi dilaporkan sudah mendekati nol," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, OMC diperpanjang juga karena Sumbar masih didominasi musim kering, sehingga sangat dikhawatirkan munculnya titik-titik Karhutla yang baru. Pasalnya, kondisi dengan curah hujan yang rendah ini akan berlangsung hingga pertengahan September 2025 mendatang.

"Kita asih menemukan potensi terjadinya Karhutla di wilayah yang lain. Kalau kemarin kita hanya fokus di wilayah Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok, sekarang berdasarkan Status Siaga Darurat, kita akan memperluas sampai ke perbatasan Pasaman, Sijunjung, lalu ke Peisir Selatan dan sekitarnya," jelas Rudy.

Ia juga berharap dengan adanya OMC ini masyarakat semakin sadar bahwa Karhutla mengakibatkan dampak yang luar biasa bagi semua pihak. Selain itu, ia meminta tak ada lagi masyarakat atau pihak yang tak bertanggung jawab melakukan pembakaran hutan dan lahan ke depannya.

"Mudah-mudahan ini bisa diawasi oleh ninik mamak dan pemerintah di daerah masing-masing, agar tidak ada lagi yang menyebabkan terjadi Karhutla," tutup Rudy.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads