Modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB bersama BMKG lalu dinilai efektif dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera Barat (Sumbar).
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab mengatakan, daerah yang dilakukan operasi modifikasi cuaca seperti Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota sudah diguyur hujan, dari ringan hingga lebat. Hujan yang dilakukan sejak Jumat (25/7/2025) ini tidak hanya memadamkan api Karhutla, tapi juga melembabkan tanah yang sudah lama kering.
"Hujan ini tidak hanya memadamkan api, juga membuat tanah di bawahnya lembab atau basah, tentu kondisi ini potensi kebakaran bisa diminimalisir di samping juga memadamkan api," kata Ilham kepada wartawan, Selasa (29/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, modifikasi cuaca juga memberikan harapan kepada petani yang sudah lama mengalami kekeringan dan berdampak pada hasil pertanian. Pasalnya, setelah tiga hari berturut-turut dilaksanakan, beberapa daerah di Sumbar telah diguyur hujan.
"Dengan terjadinya hujan, Karhutla di daerah Kabupaten Solok bisa ditangani lebih cepat. Semua api Karhutla di daerah Kabupaten Solok dan sekitarnya sudah padam semua, sebab hingga saat ini tidak ada lagi informasi adanya titik api," katanya.
Sementara di Limapuluh Kota, sejumlah daerah juga diguyur hujan, mulai dari ringan hingga lebat. Hal ini sangat membantu memadamkan api dan meminimalisir meluasnya Karhutla.
Meski demikian, pada Minggu (27/7/2025) dilaporkan masih ditemukan titik api dan terjadinya Karhutla di Kecamatan Kapur IX.
"Sesuai informasi memang masih ada terjadi kebakaran, yaitu di Kapur IX, karena sejak dilakukan modifikasi cuaca di daerah itu nggak turun hujan, karena mungkin awan pemicu tidak ada, jadi kalau tidak ada awan pemicu modifikasi cuaca tidak bisa dilaksanakan di sana," jelasnya.
Ilham mengimbau, semua masyarakat di daerah mana pun agar tidak melakukan pembukaan atau pembersihan lahan dengan cara membakar. Selain itu, juga diimbau lebih hati-hati dan waspada terhadap aktivitas yang bisa memicu terjadinya Karhutla.
Sementara itu, berdasarkan informasi BMKG hasil pemetaan distribusi curah hujan dari 85 pos hujan dan aloptama, secara umum terjadi hujan di wilayah Sumatera Barat dengan kategori ringan hingga lebat.
Beberapa wilayah yang mengalami hujan dengan kategori Ringan yaitu Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Agam, sebagian besar Solok Selatan, Dharmasraya, Solok, Kota Padang, Sijunjung, Tanah Datar, sebagian kecil Limapuluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat.
Hujan dengan kategori sedang terjadi pada sebagian kecil wilayah di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Kota Padang, Padang pariaman, sebagian besar Limapuluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat.
Hujan dengan kategori lebat terjadi di wilayah Lembang Jaya (Kabupaten Solok), Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan (Kota Solok), Bonjol (Kabupaten Pasaman) dan Luhak (Limapuluh Kota). Lalu, curah hujan tertinggi atau sangat lebat terdapat di pos hujan Luhak, Kabupten Limapuluh Kota yaitu sebesar 99 milimeter.
(afb/afb)