Seteru Elon Musk dan Trump, hingga Bentuk Partai Baru

Internasional

Seteru Elon Musk dan Trump, hingga Bentuk Partai Baru

Tim detikFinance - detikSumut
Minggu, 06 Jul 2025 15:02 WIB
FILE PHOTO: Elon Musk greets U.S. President Donald Trump as they attend the NCAA mens wrestling championships in Philadelphia, Pennsylvania, U.S., March 22, 2025. REUTERS/Nathan Howard/File Photo
Elon Musk dan Trump (Foto: REUTERS/Nathan Howard)
Jakarta -

Elon Musk kembali membuat kejutan di Amerika Serikat. Miliarder sekaligus orang terkaya dunia versi Forbes ini mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party. Menurutnya, partai ini bertujuan untuk mengembalikan kebebasan warga AS.

"America Party akan memberikan kembali kebebasan Anda. Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!" tulis Musk lewat akun pribadinya di platform X, seperti dikutip detikFinance dari CNBC, Minggu (6/7/2025).

CEO Tesla tersebut menjelaskan bahwa partainya tidak menargetkan dominasi besar di parlemen. Fokus utama adalah meraih 2-3 kursi di Senat dan sekitar 8-10 kursi di DPR. Menurut Musk, jumlah tersebut cukup untuk memberi pengaruh signifikan terhadap proses legislasi, khususnya dalam pembahasan undang-undang yang menimbulkan perdebatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat margin legislatif yang sangat tipis, itu akan cukup untuk menjadi suara penentu pada undang-undang yang kontroversial, memastikan bahwa undang-undang tersebut melayani keinginan sejati rakyat," jelas Musk.

Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah partai bentukan Musk itu sudah resmi terdaftar di Komite Pemilihan Federal AS.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Elon Musk memang cukup aktif di dunia politik Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Ia tercatat pernah menyumbang dana besar untuk kampanye pemilihan presiden, dengan total donasi mencapai US$ 280 juta. Dukungan terbesarnya saat itu diberikan kepada Donald Trump.

Namun, hubungan Musk dan Trump kini merenggang. Keduanya bahkan kerap saling menyindir di media sosial karena perbedaan pandangan, terutama mengenai kebijakan fiskal.

"Jelas terlihat dengan pengeluaran yang gila-gilaan dari RUU ini, yang meningkatkan pagu utang hingga rekor LIMA TRILIUN DOLAR bahwa kita hidup di negara satu partai PORKY PIG PARTY!!" tulis Musk dalam unggahan terbarunya.




(nkm/nkm)


Hide Ads