Pasca gempa dengan magnitudo (M) 5,2, Banda Aceh diguncang 46 kali gempa susulan. Masyarakat diminta tetap waspada namun tidak terpengaruh isu hoax.
Gempa susulan yang terjadi dengan kekuatan berbeda yakni magnitudo terkecil M 1,2 dan magnitudo terbesar M 3,9. BMKG mencatat gempa terjadi hampir setiap jam.
Pada hari pertama pasca gempa utama pada Minggu (30/3), BMKG mencatat terjadi 25 kali gempa susulan. Sehari berselang yakni Senin (31/3) terjadi 17 kali gempa susulan dan hari ini sebanyak empat kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG mencatat gempa susulan yang dirasakan pada Senin sebanyak tiga kali yakni berkekuatan M 3,5, M 2,8 dan M 3,9 serta hari ini M 3,2. Jumlah gempa susulan itu tercatat hingga siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Gempa susulan merupakan fenomena yang wajar terjadi setelah terjadinya suatu gempa yang kuat atau signifikan. Gempa susulan merupakan wujud dari proses kembalinya posisi batuan di bawah permukaan bumi yang telah bergeser akibat gempa," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin kepada detikSumut, Senin (1/4/2025).
Andi mengimbau masyarakat tetap waspada namun tidak panik ketika terjadi gempa susulan yang mungkin dirasakan masyarakat. Warga juga diminta tidak terpengaruh isu hoax.
"Tingkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempabumi, jangan terpengaruh oleh isu-isu atau info-info yang tidak dapat dipertanggungjawabkan serta pastikan info gempa hanya bersumber dari BMKG dan BPBD setempat," jelas Andi.
Diketahui, gempa dengan magnitudo (M) 5,2 mengguncang Banda Aceh Minggu pagi. Lindu tersebut terjadi akibat adanya aktivitas sesar Seulimeum.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2. Episenter gempa terletak pada koordinat 5,55° LU, 95,47° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 16 km arah timur laut Banda Aceh pada kedalaman 12 km," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin, Minggu (30/3/2025).
Menurutnya, gempa yang mengguncang sekitar pukul 09.58 WIB merupakan jenis dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan geser turun.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar Seulimeum," jelasnya.
(agse/mjy)