Kultum: Bisakah Salat Tarawih Menggantikan Tahajud di Ramadan?

#RamadanJadiMudah by BSI

Kultum: Bisakah Salat Tarawih Menggantikan Tahajud di Ramadan?

Finta Rahyuni - detikSumut
Selasa, 18 Mar 2025 17:45 WIB
Wakil Ketua PWM Sumut Mahmud Yunus Daulay dalam progran kultum detikSumut. (Foto: Dok. detikSumut).
Wakil Ketua PWM Sumut Mahmud Yunus Daulay dalam progran kultum detikSumut. (Foto: Dok. detikSumut).
Medan -

Salat Tarawih dan Tahajud sama-sama dilakukan pada malam hari. Umat Islam yang melaksanakannya diberi ganjaran pahala yang luar biasa.

Lantas, apa perbedaan salat Tarawih dan Tahajud? Apakah salat Tarawih bisa menjadi pengganti salat Tahajud? Berikut penjelsannya.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut Mahmud Yunus Daulay menjelaskan bahwa Allah memerintahkan umat Islam untuk menunaikan salat malam atau salat Tahajud. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Isra ayat 79 yang berbunyi:

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji".

ADVERTISEMENT

"Pada ayat ini dinyatakan bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan umat Islam untuk melakukan salat malam atau salat Tahajud," kata Mahmud dalam program kultum detikSumut, Selasa (18/3/2025).

Mahmud menyebut bahwa salat malam ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa salat malam adalah salat yang paling utama selain salat fardu.

Hadist tersebut berbunyi:

أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة اللي

Artinya: "Salat yang paling afdal setelah salat fardu (wajib) adalah salat malam." (HR Muslim).

Pada zaman Rasulullah, kata Mahmud, belum ada istilah salat Tarawih. Dulunya, nabi menyebutnya dengan qiyamu Ramadan atau salat sunah yang dikerjakan pada malam bulan Ramadan. Istilah salat Tarawih itu baru dikenal pada masa Khalifah Umar Bin Khattab.

Dalam hadistnya, Rasulullah menyampaikan pentingnya menunaikan salat Tarawih karena dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni Allah.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau". (HR Bukhari, Muslim).

Perbedaan salat Tarawih dan Tahajud

Mahmud mengatakan bahwa salat Tarawih dan Tahajud, berbeda. Perbedaannya, pertama dari masa pensyariatannya. Jika Tarawih disyariatkan di Madinah, sedangkan Tahajud disyariatkan di awal kenabian Rasulullah SAW di Mekah.

Kedua, salat Tarawih hanya bisa dikerjakan di bulan Ramadan, sedangkan Tahajud dapat dikerjakan tiap malam.

Ketiga, Tarawih dikerjakan di masjid secara berjamaah, sedangkan Tahajud dilaksanakan sendirian di rumah. Keempat, Tarawih boleh dilaksanakan sebelum tidur, sedangkan Tahajud harus dilaksanakan sesudah tidur.

Kelima dari segi hukumnya. Hukum salat Tarawih adalah sunah muakkad. Sementara hukum Tahajud bagi nabi adalah wajib, sedangkan bagi umatnya adalah sunah.

"Mudah-mudahan ibadah Tarawih di Ramadan ini mampu mengantarkan kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan mengantarkan kita meraih predikat ketakwaan. Bukti ketakwaan itu tentu bahwa salat Tarawih ini akan kita lanjutkan pada malam-malam setelah selesainya Ramadan dengan menggantinya dengan salat Tahajud atau salat malam," tutupnya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads