Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby memaparkan sejumlah program yang bakal dilakukan selama menjabat bersama Wagubsu Surya. Bobby menyampaikan itu dalam rapat paripurna pertama di DPRD Sumut.
Bobby mengatakan jika dalam pembangunan di Sumut bakal menghadapi sejumlah tantangan. Bobby pun mengajak seluruh anggota DPRD Sumut untuk kolaborasi.
"Saudara ketua, para wakil ketua dan para anggota dewan yang terhormat, kami mengajak kita semua seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam membangun Sumatera Utara di tengah berbagai tantangan, terutama di sektor ekonomi, infrastruktur, dan kesehatan," kata Bobby Nasution, Senin (3/3/2025).
Bobby menjelaskan jika di sektor kesehatan masih terdapat tantangan mulai rendahnya usai harapan hidup hingga maraknya penyakit menular. Bobby mengungkapkan jika universal health converage (UHC) masih dicapai 11 dari 33 kabupaten/kota di Sumut.
"Di sektor kesehatan, tantangan terlihat dari rendahnya usia harapan hidup, tingginya prevalensi stunting, serta masih maraknya penyakit menular dan tidak menular. Selain itu, perlindungan dan jaminan kesehatan juga belum optimal, dengan hanya 11 dari 33 kabupaten/kota se Sumatera Utara yang mencapai universal health coverage (UHC)," jelasnya.
Sehingga Bobby dan Surya bakal menerapkan UHC di seluruh kabupaten/kota dalam 3 tahun kerja. Dengan demikian, warga dapat berobat gratis hanya dengan KTP.
"Karena itu, saya dan pak surya berkomitmen untuk meningkatkan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan serta memperluas akses layanan kesehatan di seluruh kabupaten/kota se Sumatera utara. Dalam tiga tahun kepemimpinan kami, target kami adalah memastikan 100 persen kabupaten/kota dan warga Sumatera Utara tercakup dalam UHC, sehingga mereka yang memenuhi syarat dapat berobat gratis hanya dengan KTP," ucapnya.
Dalam sektor infrastruktur, Bobby mengakui jika pembangunan di Sumut belum merata. Bobby menuturkan jika mereka tidak hanya fokus dalam penyediaan infrastruktur, tetapi memastikan konektivitas antar wilayah di Sumut hingga ke pedesaan.
"Di sektor infrastruktur, pembangunan di Sumatera Utara juga masih belum merata. rendahnya kualitas infrastruktur juga menyebabkan terhambatnya akses dan distribusi pembangunan. Melalui program infrastruktur yang merata, terhubung, dan ramah lingkungan, kami tidak hanya berfokus pada penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, irigasi, sekolah, rumah sakit, listrik, rumah layak huni, sanitasi, dan air bersih. Tetapi juga memastikan konektivitas hingga ke daerah terpencil dan pedesaan. Dengan demikian, transportasi dan distribusi barang serta jasa dapat berjalan lancar, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan," tuturnya.
Bobby menyebutkan jika produktivitas ekonomi di Sumut masih rendah, tercermin dari menurunnya kontribusi pengolahan dan kurangnya pemberdayaan UMKM. Untuk memperkuat stabilitas makro ekonomi dan menjadikan Sumut sebagai pusat bio-industri serta pariwisata global, diperlukan langkah strategis terpadu.
"Seperti hilirisasi industri, inovasi teknologi, pemanfaatan energi terbarukan, serta penerapan ekonomi hijau dan digitalisasi, pemerataan pembangunan sektor ekonomi juga akan didorong melalui pemberdayaan koperasi serta UMKM dengan akses pembiayaan dan pelatihan, serta optimalisasi potensi ekonomi desa melalui BUMDes meningkatkan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Simak Video "Video: Bobby Nasution Kejar Investasi Rp 100 T demi Ekonomi Tumbuh 8%"
(dhm/dhm)