Bahlil Cek Harga LPG 3 Kg di Riau Bareng Iyeth Bustami, Sebut Tak Ada Permainan

Riau

Bahlil Cek Harga LPG 3 Kg di Riau Bareng Iyeth Bustami, Sebut Tak Ada Permainan

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 05 Feb 2025 14:39 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengecek harga gas LPG di Pangkalan Pekanbaru. (Dok Istimewa)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengecek harga gas LPG di Pangkalan Pekanbaru. (Dok Istimewa)
Pekanbaru -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek distribusi gas LPG 3 Kg di Kota Pekanbaru, Riau. Bahlil ingin memastikan harga LPG normal dan tak ada kelangkaan.

Pengecekan pangkalan LPG dilakukan bersama dua anggota DPR dari dapil Riau, Yulisman dan Iyeth Bustami. Pengecekan dilakukan di Pangkalan Yusmaniar di Jalan Tengku Bey, Bukit Raya, Pekanbaru.

"Alhamdulillah di pangkalan ini bagus sekali, harganya Rp 18 ribu itu rakyat beli langsung di Kota Pekanbaru, di kota ini. Nah ini yang pemerintah mau seperti ini, jadi harga untuk masyarakat itu harus dapat harga di bawah Rp 20 ribu," ungkap Bahlil, Rabu (5/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga jual LPG sendiri disebut sudah ada ketentuan di masing-masing bagian. Bahlil mengungkap PT Pertamina Patra Niaga menjual ke agen dengan harga Rp 12.750.

Harga lalu naik secara bertahap sampai ke masyarakat Rp 18 ribu. Namun Bahlil masih menganggap wajar jika ada eceran dijual dengan harga Rp 19 ribu, meskipun masih kategori mahal hingga harus ada penataan.

ADVERTISEMENT

"Dia dari agen kan Pertamina berikan Rp 12,750, harusnya agen menjual ke pangkalan itu paling tinggi sekitar Rp 15 ribu. Rp 15 ribu pangkalan ke rakyat ya udahlah Rp 18 ribu, jelek-jelek Rp 19 ribu, tapi gitu pun menurut saya masih mahal," katanya.

Dalam pengecekan, Bahlil juga mengajak anggota DPR Komisi XII untuk melihat di lapangan. Mengingat harga normal Rp 18 ribu masih berada di dalam kota, harga itu tentu akan berbeda dengan daerah-daerah lain.

"Tapi kalau rakyat suruh beli di atas 20 ribu, ini 20 ribu di pinggiran. Kalau masuk ke dalam naik lagi ini bu dewan, ini saya sengaja bawa anggota Komisi XII Bu Iyeth Bustami dapil Riau 1 supaya bisa mengecek langsung," katanya.

Bukan tanpa alasan, negara tercatat sudah menggelontorkan subsidi Rp 87 triliun. Hal ini dinilai harus tepat sasaran dan tidak lagi memberatkan masyarakat.

"Subsidi negara itu kan Rp 87 triliun. Kalau kita sudah subsidi besar dengan harapan rakyat membeli harga di bawah 20 ribu, tapi rakyat masih diberikan harga di atas 20 ribu, ya kasian," tegas Bahlil.

Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut tidak ada kelangkaan LPG di Indonesia. Ia menyebut hanya ada proses penataan agar harga gas LPG 3 Kg bisa dibeli sesuai harga ketetapan.

"Tidak ada kelangkaan LPG di seluruh Indonesia. Yang ada itu adalah ditata agar harganya sesuai dengan apa yang diperintahkan pemerintah, kan subsidi. Saya enggak rela kalau rakyat dikasih dengan 23 ribu, 25 ribu ada yang 30 ribu karena pemerintah sudah memberikan subsidi untuk harga sampai di masyarakat di bawah 20 ribu," kata Bahlil.

Ia juga mengingatkan pihak-pihak yang kini bermain dengan harga LPG. Ia memastikan negara harus hadir mengambil tindakan dan kebijakan lewat penataan.

"Nah yang bandel-bandel ini, yang mohon maaf ada oknum-oknum main ini, oplos-oplos, naikkan harga ini yang harus negara hadir. Jangan seolah-olah dibuat enggak ada negara," katanya.

"Dan yang sudah nyaman-nyaman ini saya jujur katakan, saya akan selesaikan mereka. Enggak boleh negara kalah dengan permainan-permainan ini," katanya lagi.




(ras/mjy)


Hide Ads