TNI Buat Rakit Kayu Untuk Akses Nyeberang SD Viral Sebulan Tak Ada Guru di Nias

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 22 Jan 2025 09:08 WIB
Foto: Rakit kayu yang dibuat untuk akses penyeberangan guru dan siswa di Nias. (Dok. Istimewa)
Nias -

Siswa SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o, Kabupaten Nias, Sumatera Utara (Sumut) viral karena sudah sebulan tidak ada guru yang mengajar akibat akses menuju sekolah yang sulit. TNI membuat rakit kayu untuk memudahkan guru dan siswa menyeberangi sungai menuju sekolah.

Dandim 0213/Nias Letkol Inf Torang Parulian Malau mengatakan bahwa pihaknya telah meninjau lokasi sekolah tersebut. Dari hasil pengecekan ditemukan bahwa akses jalan menuju sekolah itu cukup ekstrem karena para guru harus 13 kali menyeberangi Sungai Na'ai untuk mencapai sekolah.

"Hambatan terbesar ditemukan pada sulitnya akses. Sungai Na'ai yang sering banjir membuat perjalanan menuju sekolah berbahaya," kata Torang, Rabu (22/1/2025).

Dia mengatakan pihaknya akhirnya membuat rakit kayu sebagai akses untuk menyeberangi sungai. Torang menyebut hal itu dilakukan untuk memastikan proses belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Bupati Nias Yaatulo Gulo juga akan menyediakan rumah sewa bagi guru di sekolah tersebut.

"Sebagai solusi cepat, Kodim membangun rakit untuk memudahkan guru dan siswa," jelasnya.

Untuk diketahui, SD tersebut berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idagonawo. Kepala Dinas Pendidikan Nias Kharisman Halawa mengungkapkan jika SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o, sekolah yang diviralkan siswa, berada di salah satu dusun yang berjarak 8,5 kilometer dari pusat desa.

Guru yang hendak datang ke sekolah itu harus berjalan kaki selama 2 jam dengan 13 kali menyeberangi sungai.

"Merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 Km dari desa Induk dan hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali Sungai Na'ai dengan waktu tempuh selama 2 jam," ungkap Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat di akun media sosial resmi Pemkab Nias, Minggu (19/1).

Tidak hanya sungai, para guru juga harus melewati bukit terjal hingga jalan yang belum diaspal. Mereka harus datang ke sekolah itu menempuh rintangan karena di sekitar sekolah belum ada rumah dinas.

Para guru bukan merupakan warga dari dusun tersebut. Mereka sering tidak bisa hadir karena kondisi sungai meluap, sehingga tidak dapat dilalui.

"Selain itu, untuk menuju sekolah tersebut dapat juga diakses melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan melalui 4 Km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal dan juga ditempuh jalan tanah sejauh 4 Km," tuturnya.



Simak Video "Video Siswa SD Joget Sambil Nyawer Biduan di Tulungagung Bikin Heboh"

(mjy/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork