Anak Buah Mayor Teddy Cek Sekolah di Nias yang Viral Siswa Ngeluh Tak Ada Guru

Anak Buah Mayor Teddy Cek Sekolah di Nias yang Viral Siswa Ngeluh Tak Ada Guru

Nizar Aldi - detikSumut
Senin, 20 Jan 2025 09:29 WIB
SDN nomor 078481 Ulunaai Hiligoo Hilimbarozu di Nias yang viral karena disebut 1 bulan tidak ada guru (Dok. Istimewa)
Foto: SDN nomor 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu di Nias yang viral karena disebut 1 bulan tidak ada guru (Dok. Istimewa)
Nias -

Anak buah Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya mengecek SD Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o, yang berada di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, yang viral karena siswa ngaku tidak ada guru yang masuk selama 1 bulan. Ada tiga hal yang diusulkan usai meninjau lokasi.

Diketahui, anak buah Mayor Teddy berangkat dari Jakarta menuju Nias pada Sabtu (18/1). Dalam video yang diunggah di Instagram @sekretariat.kabinet, terlihat jika rombongan tersebut berjalan kaki melewati sungai dan jalan yang cukup terjal dan berlumpur.

"Terima kasih adik-adik di SD Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kec. Idanogawo, Kab. Nias, yang telah menyuarakan kondisi di sekolahnya," isi keterangan di unggahan yang dilihat, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan itu, disebutkan jika pemerintah memberikan 3 usulan sebagai jalan keluar terkait peristiwa itu. Mulai dari membangun rumah bagi guru di areal sekolah hingga pembuatan jembatan dan akses listrik.

"Usulan Jalan Keluar: Pembuatan mess atau rumah bagi guru di kompleks SD tersebut. Dukungan tunjangan dana terpencil bagi para pengajar. Pembuatan jembatan penyeberangan dan akses terhadap listrik. Selanjutnya akan langsung dikoordinasikan dengan instansi terkait," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan siswa SD Negeri Nomor 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias menyebut tidak ada guru yang mengajar sudah 1 bulan viral di media sosial. Begini kata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias.

Dalam video yang dilihat, Jumat (17/1), terlihat seorang siswa merekam kondisi sekolahnya. Dia kemudian menunjukkan kondisi kelas yang hanya diisi oleh sejumlah murid tanpa guru.

"Ini keadaan gurunya tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada," kata siswa yang merekam itu.

Setelah itu, siswa itu menunjukkan kondisi kantor guru. Tidak ada sama sekali guru di ruangan tersebut dan hanya terisi beberapa meja dan kursi.

Siswa itu kemudian menanyakan kondisi sekolah itu ke siswa lain. Siswa lain menjelaskan jika guru tidak ada yang datang, jika datang pun hanya memukul lonceng dan kemudian pergi.

Kepala Dinas Pendidikan Nias Kharisman Halawa mengatakan jika SDN itu berada di salah satu dusun terisolir yang berjarak 8,5 kilometer dari desa induk. Jika ke dusun itu hanya dapat diakses dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 kali sungai dengan waktu tempuh 2 jam.

"Merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 Km dari desa Induk dan hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali Sungai Na'ai dengan waktu tempuh selama 2 jam," kata Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat di akun media sosial resmi Pemkab Nias, Minggu (19/1/2025).

Selain menyeberangi sungai, para guru disebut juga dapat melewati kecamatan lain. Dengan berjalan kaki sejauh 4 kilometer melewati bukit terjal dan jalan tanah.

"Selain itu, untuk menuju sekolah tersebut dapat juga diakses melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan melalui 4 Km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal dan juga ditempuh jalan tanah sejauh 4 Km," ucapnya.

Kharisman menjelaskan jika siswa di SD Negeri itu berjumlah 62 orang dan berasal dari Dusun III. Di sekolah itu disebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik.

Para guru disebut tinggal di luar Dusun III selama ini dan setiap hari berjalan kaki ke sekolah melewati sungai. Para guru disebut kerap tidak bisa pergi ke sekolah karena sungai banjir dan itu terjadi beberapa bulan terakhir.

"Para guru yang mengajar di sekolah tersebut berada di luar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan tiap harinya pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan. karena sungai banjir, dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang," ucapnya.

Untuk mengantisipasi kejadian seperti video itu terulang, Pemkab Nias mewajibkan para guru di sekolah itu untuk tidur di Dusun III. Jumlah guru di SD Negeri itu berjumlah 9 orang dengan rincian 3 PNS, 2 PPPK, dan 4 guru tidak tetap.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads