Tim SAR menghentikan pencarian satu korban hilang setelah speedboat yang ditumpanginya tenggelam dihantam ombak besar di Kecamatan Siberut Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Penghentian pencarian tersebut dilakukan setelah tim SAR melakukan evaluasi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Mentawai, Rudy, mengatakan keputusan penghentian pencarian ini diambil setelah upaya pencarian selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.
"Sejak kemarin, pencarian sudah dihentikan. Keputusan ini diambil setelah evaluasi yang kami lakukan. Karena selama tujuh hari pencarian, korban ini belum juga ditemukan," ujar Rudy kepada detikSumut, Kamis (2/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menjelaskan selama proses pencarian, area untuk mencari korban telah diperluas. Namun, korban bernama Pasca (9) tetap tidak ditemukan. Tim SAR hanya berhasil menemukan ayah dan kakak korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Pencarian untuk korban pasca sudah kami perluas, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Kami hanya menemukan ayah dan kakak korban dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.
Rudy menambahkan, pihaknya akan membuka kembali pencarian jika ada laporan yang dapat dipercaya terkait keberadaan korban. "Jika ada laporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, pencarian akan kami lanjutkan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, speedboat yang membawa delapan orang tenggelam setelah dihantam ombak besar di Muara Masi, Desa Sagulubbeg, Kecamatan Siberut Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), pada Rabu (25/12/2024) pagi. Akibat dari kejadian tersebut, tiga orang di antaranya dilaporkan hilang.
Kemudian, Tim SAR gabungan melakukan pencarian. Petugas lalu menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Dua korban sudah ditemukan. Penemuan pertama sekitar pukul 09.10 WIB, korban pertama, Ginesta, ditemukan di bibir pantai. Sedangkan korban kedua, Bernadinus, ditemukan di tengah laut sekitar pukul 09.15 WIB," kata Kepala Kantor SAR Mentawai Rudy, Jumat (27/12/2024).
Rudy menjelaskan, Ginesta dan ayahnya Bernadinus ditemukan terpisah. Ginesta ditemukan sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian, sementara Bernadinus ditemukan di tengah laut.
"Korban pertama, Ginesta, ditemukan sekitar 4 kilometer arah selatan dari lokasi kapal terbalik. Sedangkan ayahnya, Bernadinus, ditemukan di tengah laut sekitar 2,29 mil dari lokasi kejadian," imbuhnya.
"Ketika ditemukan, kedua korban sudah meninggal dunia. Jenazahnya saat ini dibawa ke Puskesmas," tutup Rudy.
(dhm/dhm)