Prajurit TNI di Aceh membersihkan kuburan massal tsunami di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar menjelang peringatan 20 tahun bencana tersebut melanda Aceh. Di kuburan itu dikebumikan 46.718 korban yang meninggal akibat peristiwa 26 Desember 2004 silam.
Pembersihan dan perawatan kuburan massal tersebut melibatkan 200 prajurit TNI dan masyarakat. Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal memantau langsung prajuritnya membersihkan areal makam serta mengecat ulang dinding di sekitar kuburan.
Mereka juga memperbaiki fasilitas umum yang ada di sana di antaranya jalur pejalan kaki serta tempat duduk. Selain itu, monumen peringatan dan fasilitas penunjang lainnya juga dicat ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan area kuburan massal, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus waspada terhadap potensi bencana. Kami berharap generasi mendatang dapat memahami nilai penting dari peristiwa ini sebagai pelajaran berharga," kata Niko dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
Menurutnya, bencana tsunami menyebabkan 377 orang dari keluarga besar TNI turut menjadi korban termasuk 180 prajurit yang bertugas di Banda Aceh dan sekitarnya. Di tengah duka tersebut, TNI mengerahkan 3.424 personel dari berbagai matra untuk membantu proses evakuasi, memberikan bantuan medis, dan mendistribusikan logistik.
Niko menjelaskan, Karya Bakti itu menjadi rangkaian awal dari peringatan 20 tahun tsunami. Kegiatan itu diharapkan dapat menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas, semangat kebersamaan, dan penghormatan terhadap para korban.
"Melalui upaya ini, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat Aceh terus menjaga memori kolektif dan semangat kebersamaan untuk membangun masa depan yang lebih baik, dengan tetap mengingat pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana," ujar Niko.
(agse/dhm)